Imperialisme adalah sebuah istilah yang merujuk pada kecenderungan negara atau bangsa unggul untuk menguasai bangsa atau negara lainnya melalui kekuatan militer atau pengaruh ekonomi dan politik. Istilah ini sering dikaitkan dengan zaman kolonialisme dan penaklukan teritorial yang dipraktikkan oleh negara-negara Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Namun, imperialisme masih ada hingga saat ini, meski dengan bentuk yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara imperialisme kuno dan imperialisme modern.
Imperialisme Kuno
Imperialisme kuno biasanya merujuk pada zaman kekaisaran atau kerajaan yang mencakup banyak wilayah atau bangsa dengan satu pemerintahan pusat. Contoh dari imperialisme kuno adalah Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Persia, atau Kekaisaran Mongol.
Salah satu cara imperialisme kuno dilakukan adalah dengan penaklukan militer. Pemerintah pusat mengirim pasukan untuk menaklukkan daerah baru dan menetapkan aturan baru untuk wilayah yang ditaklukkan. Wilayah ini kemudian dikuasai secara politik, ekonomi, dan budaya oleh pemerintah pusat. Penguasa di provinsi-provinsi biasanya adalah orang-orang setia kepada pemerintah pusat dan diangkat olehnya.
Dalam kekaisaran Romawi, para penguasa harus berbicara dalam bahasa Latin, dan menganut agama Kristen. Dalam hal ekonomi, kekaisaran Romawi menguasai jalur perdagangan yang menghubungkan seluruh kawasan sekitar Mediterania. Romawi pun menguasai sumber daya alam yang ada di wilayah jajahannya.
Imperialisme Modern
Imperialisme modern tidak lagi menaklukkan teritorial secara brutal seperti pada zaman dahulu. Namun, bentuknya lebih halus dan lebih sulit untuk dipahami. Istilah yang sering disebut adalah neokolonialisme, yaitu sebuah istilah untuk menjelaskan dominasi ekonomi dan politik negara-negara maju terhadap negara-negara sedang berkembang.
Salah satu cara imperialisme modern dilakukan adalah dengan memaksa negara-negara berkembang untuk menuruti kepentingan ekonomi negara-negara maju. Ini terjadi melalui perdagangan internasional yang tidak adil, utang luar negeri, atau pengaruh institusi internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Efek dari imperialisme modern ini adalah negara-negara berkembang harus melakukan reformasi ekonomi untuk memenuhi tuntutan negara-negara maju atau korporasi multinasional di negara mereka. Seringkali ini berdampak buruk pada rakyat karena banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan, hak-hak pekerja, atau sumber daya alam mereka.
Perbedaan Antara Imperialisme Kuno dengan Imperialisme Modern
Perbedaan utama antara imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah cara mereka melakukan dominasi dan pengaruh. Imperialisme kuno melibatkan penaklukan militer atau politik secara langsung, sedangkan imperialisme modern dilakukan dengan cara yang lebih halus melalui ekonomi dan politik.
Imperialisme kuno menguasai wilayah secara langsung dan melakukan kesetiaan terhadap pemerintah pusat, sedangkan imperialisme modern memaksa negara-negara berkembang untuk memenuhi kepentingan ekonomi negara-negara maju.
Kesimpulan
Imperialisme masih ada hingga saat ini, meski dengan bentuk yang berbeda dari imperialisme kuno. Imperialisme modern terjadi melalui cara yang lebih halus dan sulit dikenali dibandingkan dengan imperialisme kuno yang sering terlihat secara langsung. Perbedaan utama antara kedua bentuk imperialisme adalah cara mereka melakukan dominasi dan pengaruh. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang imperialisme dalam konteks kuno dan modern.