Routing Information Protocol atau RIP adalah salah satu protokol routing yang cukup populer digunakan pada jaringan computer.
Namun, seperti halnya protokol routing lainnya, RIP juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas 7 kelebihan dan kekurangan dari Routing Information Protocol (RIP).
Kelebihan Routing Information Protocol (RIP)
1. Sangat Mudah Dipahami dan Dikonfigurasi
Routing Information Protocol (RIP) relatif mudah dipahami oleh administrator jaringan bahkan untuk yang masih pemula. Selain itu, konfigurasi pada RIP juga relatif mudah dibandingkan dengan protokol routing lain, sehingga memudahkan pengguna dalam mengoptimalkan penggunaan jaringan.
2. Mendukung VLSM
Varile Lenght Subnet Mask (VLSM) adalah teknik subnetting yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan subnet dengan lebih detail pada jaringan dengan menggunakan mask yang berbeda. RIP mendukung teknik VLSM, yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkannya pada jaringan yang berbeda-beda.
3. Stabilitas Routing
RIP mempunyai algoritma yang stabil dalam menentukan rute terbaik pada jaringan. Yang dimaksud dengan stabil adalah setelah RIP menentukan rute terbaik, routing tersebut akan dipertahankan sampai RIP mendapatkan informasi bahwa jaringan sudah tidak exist atau terputus.
4. Konfigurasi Metrics
RIP menggunakan metrik untuk menentukan jalur terbaik antara router. Konfigurasi metrics di RIP dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth jaringan.
5. Mendukung Autentikasi
RIP dapat diatur untuk memerlukan autentikasi pada router untuk mengakses informasi routing. Sehingga, pengguna dapat memastikan bahwa informasi routing yang diterima dan dikirimkan melalui jaringan tidak dicurigai oleh pihak yang tidak diinginkan.
6. Kompatibilitas dengan Router Banyak Merek
Routing Information Protocol (RIP) dapat digunakan dengan router dari berbagai merek sehingga memudahkan pengguna saat akan mengkonfigurasi jaringan.
7. Konsumsi Bandwidth Rendah
RIP menggunakan konsumsi bandwidth yang cukup rendah, hal ini dikarenakan RIP menggunakan update routing pada jaringan yang berbeda dengan update pada data.
Kekurangan Routing Information Protocol (RIP)
1. Lambat Dalam Mencari Rute Terbaik
Routing Information Protocol (RIP) terkadang memiliki performa yang kurang memuaskan bila dibandingkan dengan protokol routing lain yang lebih canggih. RIP mencari rute terbaik dengan menggunakan metode hop count, yang dapat memperlambat proses pemilihan rute pada jaringan yang memiliki banyak lintasan.
2. Keterbatasan dalam Jaringan yang Besar
Pada jaringan yang sangat besar dengan banyak router, RIP terkadang mengalami keterbatasan dalam memilih rute terbaik, dan dapat menyebabkan hilangnya informasi routing. RIP sebaiknya tidak digunakan pada jaringan dengan banyak router atau jarak yang sangat jauh antar router.
3. Tidak Terlindungi dari Serangan Spoofing
RIP tidak dilengkapi dengan keamanan untuk melindungi informasi routing dari serangan spoofing yang umumnya dilakukan oleh hacker untuk mencuri informasi jaringan. Sehingga informasi routing yang diterima dan dikirimkan dapat berpotensi tidak valid.
4. Penggunaan Hop Count yang Terbatas
RIP hanya memperhitungkan jumlah hop atau perjalanan antar router sehingga tidak memperhitungkan kondisi jaringan. Hal ini dapat mengakibatkan traffik jaringan yang berlebihan dan tidak efisien.
5. Tidak Dapat Men-support IPv6
Routing Information Protocol (RIP) tidak mendukung penggunaan IPv6, yang cukup penting dalam era digital saat ini. Hal ini dikarenakan RIP hanya dapat bertahan dan bekerja pada jaringan IPv4.
6. Tidak Mendukung Kualitas Layanan (QoS)
RIP juga tidak dapat mendukung QoS, yang dapat mempengaruhi performa jaringan dalam menyediakan jenis traffik dengan prioritas tertentu.
7. Rentan Terhadap Routing Loops
Salah satu masalah yang sering muncul pada jaringan dengan RIP adalah routing loops. Routing loop terjadi ketika ada beberapa jalan yang dimiliki oleh RIP memperpendek jumlah jarak atau hop, sehingga informasi routing menjadi tidak valid.
Kesimpulan
Routing Information Protocol (RIP) memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan pada jaringan computer. RIP sangat mudah dipahami dan dikonfigurasi, mendukung VLSM, stabil, konfigurasi metrics, mendukung autentikasi, kompatibilitas dengan router dari berbagai merek, dan menghemat konsumsi bandwidth. Namun RIP juga memiliki kekurangan, seperti lambat dalam memilih rute terbaik, keterbatasan pada jaringan yang besar, tidak mendukung IPv6, tidak mendukung QoS, dan rentan terhadap routing loops.
Sebelum mengimplementasikan RIP pada jaringan computer, sebaiknya dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari RIP tersebut untuk memastikan jaringan tetap optimalkan.