Skip to content
Home » Apa Perbedaan Antara Open Source dan Close Source?

Apa Perbedaan Antara Open Source dan Close Source?

Pengenalan

Dalam industri perangkat lunak, ada dua jenis lisensi utama: open source dan close source. Open source berarti sumber daya kode terbuka, sedangkan close source atau proprietary berarti Anda tidak dapat mengakses sumber daya kode. Pada artikel ini, kita akan membahas tiga perbedaan antara open source dan close source.

Akses Kode

Perbedaan utama antara open source dan close source adalah akses ke kode sumber. Dalam perangkat lunak open source, kode sumber tersedia secara bebas dan dapat diakses oleh semua orang. Sementara itu, dalam perangkat lunak close source, kode sumber tidak dapat diakses dan hanya dapat diakses oleh pengembang atau organisasi yang memiliki lisensi.

Dengan adanya akses terbuka pada kode sumber dari perangkat lunak open source, pengguna dapat memodifikasi dan menyesuaikan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh perangkat lunak close source karena pengguna tidak dapat memodifikasi kode sumbernya.

Biaya

Biaya adalah perbedaan lain antara open source dan close source. Open source umumnya tersedia secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau, sedangkan perangkat lunak close source biasanya mengharuskan sejumlah besar uang untuk lisensi penggunaannya.

Seiring perkembangan waktu, biaya perangkat lunak open source mungkin meningkat ketika organisasi atau pengembang meminta dukungan dan layanan yang lebih tinggi, tetapi tetap lebih terjangkau daripada perangkat lunak close source.

Keamanan

Keamanan adalah perbedaan lain antara open source dan close source. Karena sumber daya kode dalam open source dapat diakses oleh siapa saja, orang memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan keamanannya secara banyak. Sementara itu, karena perangkat lunak close source tidak dapat diakses oleh siapa saja, hanya pengembang yang dapat meningkatkan dan memperbaiki keamanannya. Ini berarti keamanan tergantung pada kemampuan pengembang dan organisasi.

BACA JUGA:   Keramik yang Bagus untuk Ruang Tamu

Namun pada kenyataannya, tidak ada perbedaan signifikan antara keamanan dari open source dan close source. Kedua jenis perangkat lunak memiliki kerentanan terhadap ancaman keamanan yang sama seperti malware, spyware, dan serangan peretas. Keamanan dari perangkat lunak lebih tergantung pada kerapian kode dan kerja sama pengguna dan pengembangnya.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tiga perbedaan utama antara open source dan close source. Dalam perangkat lunak open source, pengguna memiliki akses terbuka ke kode sumbernya dan umumnya tersedia secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau. Di sisi lain, perangkat lunak close source memberikan akses terbatas pada kode sumbernya dan memiliki biaya lisensi tinggi. Meskipun open source dapat dianggap lebih aman dikarenakan banyaknya orang yang mampu memantau masalah keamanan, tidak ada perbedaan yang signifikan pada keamanan antara kedua jenis perangkat lunak. Setiap organisasi atau individu harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis perangkat lunak sebelum memutuskan jenis perangkat lunak yang digunakan untuk kebutuhan mereka.