Skip to content
Home » Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah salah satu metode pembelajaran yang menempatkan konteks atau situasi sebagai dasar pembelajaran. Metode ini tampak lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan bagi siswa, karena disesuaikan dengan lingkungan di sekitar mereka. Namun, model pembelajaran ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami oleh para pendidik.

Kelebihan Model Pembelajaran Kontekstual

  1. Membuat Pembelajaran Lebih Menarik

Pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman siswa sebagai dasar dari pembelajaran, sehingga membuat pembelajaran lebih bersemangat dan menarik. Siswa akan lebih gampang memahami dan menerapkan konsep baru, karena mereka bisa mengaitkan dengan pengetahuan atau hal yang telah mereka alami sebelumnya. Dalam pembelajaran model ini, siswa juga diajak untuk berpartisipasi aktif, memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengetahuan.

  1. Koneksi dengan Dunia Nyata

Pembelajaran kontekstual akan menjadikan siswa lebih mudah paham konsep utama yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Model ini mendukung siswa agar dapat mengembangkan kemampuan yang lebih baik pada kemampuan kognitif, interpersonal, psikomotor, dan afektif. Anak-anak akan merasa memiliki hubungan yang erat dengan topik yang dipelajari dan dapat melihat cara untuk menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari mereka.

  1. Meningkatkan Kreativitas

Model pembelajaran kontekstual sangat mendukung perkembangan kreativitas siswa. Dalam model ini, siswa menjadi lebih kreatif dalam memecahkan masalah, karena didorong untuk mencari solusi yang dibutuhkan dalam situasi yang sebenarnya. Siswa akan terbiasa berpikir kritis dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih kreatif.

  1. Membangun Kemampuan Kolaborasi

Siswa diharapkan dapat bekerja sama di dalam kelompok, dan berkontribusi positif di dalam tim. Selain itu, siswa juga diajak untuk mulai berdiskusi dan membicarakan hasil pembelajaran bersama-sama, sehingga membangun kemampuan kolaborasi dan tim.

Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual

  1. Meningkatkan Ketergantungan Siswa
BACA JUGA:   Kelebihan dan Kekurangan Promosi Offline

Model pembelajaran kontekstual menuntut siswa untuk lebih aktif dan bekerja dalam tim, namun pada kenyataannya tidak semua siswa merasa nyaman atau bisa beradaptasi dengan baik dalam situasi kelompok. Hal ini justru akan membuat siswa yang lebih lambat tidak bisa mengikuti dengan baik, dan menciptakan ketergantungan pada siswa yang lebih cepat.

  1. Keterbatasan Akses Materi Pelajaran

Pada beberapa kasus, pembelajaran kontekstual memiliki keterbatasan akses terhadap sumber-sumber informasi atau pengalaman yang tepat. Model ini tidak efektif khususnya pada siswa yang berada di lingkungan yang kurang mendukung atau sulit mencari sumber referensi yang memadai. Hal ini justru akan membuat proses pembelajaran menjadi kurang efektif.

  1. Sangat Bergantung pada Tutor

Model pembelajaran kontekstual memiliki tingkat ketergantungan yang lebih tinggi pada tutor. Tutor yang kurang memahami prinsip pembelajaran ini, terkadang kesulitan menjelaskan konsep atau membimbing siswa. Keterbatasan keahlian pada guru dapat membuat siswa menjadi kurang terbantu dalam pemahaman dan pengembangan konsep.

Kesimpulan

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran kontekstual bisa digunakan dalam pembelajaran, namun perlu kesadaran untuk memperhatikan situasi spesifik masing-masing siswa dan bagaimana model ini berhubungan dengan konsep pembelajaran yang ada. Model pembelajaran kontekstual memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu memperhatikan, seperti meningkatkan pembelajaran lebih menarik, meningkatkan kreativitas, dan membangun kemampuan kolaborasi. Di sisi lain, kekurangan dari model kelas tetap perlu diperhatikan, seperti meningkatkan ketergantungan siswa, keterbatasan akses materi pelajaran, dan terlampau bergantung pada tutor.