Indonesia akan memasuki era baru di mana kita akan memiliki Presiden baru. Dalam Pilpres kali ini, pasangan yang paling banyak dibicarakan adalah Joko Widodo atau yang lebih akrab dikenal dengan Jokowi dan Prabowo Subianto. Kedua kandidat ini memiliki masa lalu yang panjang dan beragam, termasuk masa muda mereka. Dalam artikel ini, kami akan melihat 7 potret perbandingan masa muda Jokowi vs Prabowo.
1. Latar Belakang Keluarga
Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Solo, Jawa Tengah sebagai anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Ayahnya bekerja sebagai pedagang kayu sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Meskipun tidak berasal dari keluarga kaya, Jokowi dapat menyelesaikan pendidikannya hingga S1 dan menjadi pengusaha sukses.
Sementara itu, Prabowo lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta sebagai anak dari pasangan Sumitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar. Ayahnya adalah seorang ekonom terkemuka sementara ibunya adalah putri seorang diplomat. Keluarga Prabowo memiliki koneksi politik dan kekayaan yang jauh lebih besar daripada keluarga Jokowi.
2. Pendidikan
Jokowi menempuh pendidikan di SDN 111 Tirtonirmolo, SMPN 1 Solo, SMA 1 Surakarta, dan akhirnya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jokowi memilih untuk berbisnis.
Prabowo menempuh pendidikan di United World College of South East Asia di Singapura, lalu melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer Nasional dan kemudian di Command and General Staff College, Kansas, Amerika Serikat. Prabowo memilih untuk bergabung dengan militer setelah menyelesaikan pendidikannya.
3. Karir Awal
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jokowi memulai bisnis di bidang mebel dan tekstil. Bisnisnya berhasil besar dan ia menjadi salah satu pengusaha terkemuka di Solo. Pada tahun 2005, ia terpilih sebagai Wali Kota Solo dan memulai karir politiknya.
Prabowo memulai karir militernya dengan bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat pada usia 21 tahun. Setelah itu, ia dipercaya untuk menjadi anggota KOPASSUS dan kemudian menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat sampai akhirnya ia dipaksa pensiun pada tahun 1998.
4. Kepemimpinan di Militer
Jokowi tidak memiliki pengalaman di militer, karena ia hanya memilih karir bisnis dan politik. Namun demikian, ia dinilai sebagai pemimpin yang baik dan efektif melalui kiprahnya sebagai Wali Kota Solo. Ia juga berhasil memimpin Jakarta dengan baik selama dua periode sebagai Gubernur.
Prabowo memiliki pengalaman kepemimpinan yang luas di militer. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon dan Komandan Resimen di Resimen Para Komando Angkatan Darat serta Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Namun, ia pernah terlibat dalam berbagai kontroversi selama masa tugasnya di militer, termasuk insiden Trisakti dan Semanggi.
5. Kepemimpinan di Politik
Jokowi memulai karir politiknya sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2005 dan kemudian menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 2012. Ia terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2014 dan berhasil memenangkan kembali Pilpres pada tahun 2019. Jokowi dikenal sebagai sosok yang berhati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat.
Prabowo memulai karir politiknya setelah pensiun dari militer pada tahun 1998. Ia memimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai Ketua Umum sejak pendirian partai tersebut pada tahun 2008 dan mencalonkan diri sebagai Capres dalam tiga pemilihan presiden sejak tahun 2009. Prabowo dikenal keras dan tegas dalam sikapnya serta memiliki visi yang lebih konservatif.
6. Penghargaan
Jokowi berhasil memenangkan beberapa penghargaan selama karir politiknya, termasuk gelar Man of the Year dari majalah Tempo pada tahun 2012 dan penghargaan World Statesman Award dari East West Centre pada tahun 2013. Jokowi juga pernah meraih penghargaan sebagai Anugerah Pendidikan Indonesia dari Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2011.
Prabowo pernah meraih penghargaan Bintang Gerilya Emas dari Presiden Soeharto pada tahun 1983 atas keberhasilannya dalam memimpin operasi militer di Timor-Timur. Namun, ia juga dikenal kontroversial dan pernah dicabut penghargaannya oleh Presiden BJ Habibie pada tahun 1998, setelah ia dituduh terlibat dalam pelanggaran HAM.
7. Posisi dalam Pilpres
Pada Pilpres 2019, Jokowi maju lagi sebagai Capres bersama Ma’ruf Amin sebagai Cawapres, sementara Prabowo Subianto mencalonkan diri kembali sebagai Capres bersama Sandiaga Uno sebagai Cawapres. Pemilihan ini diprediksi akan sangat ketat dan menjadi salah satu Pilpres terpenting dalam sejarah Indonesia.
Kesimpulannya, disini kita melihat 7 potret perbandingan masa muda Jokowi vs Prabowo. Meskipun keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, mereka memiliki karir politik yang sukses dan berhasil memimpin Indonesia dengan baik. Siapa yang terpilih sebagai presiden Indonesia selanjutnya, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.