Skip to content
Home » Perbedaan PPH 21, 22, 23, dan 25

Perbedaan PPH 21, 22, 23, dan 25

Pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara. Pajak penghasilan atau PPh merupakan bagian dari pajak yang harus dibayarkan oleh setiap warga negara yang menerima penghasilan. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara PPh 21, 22, 23, dan 25.

PPh 21

PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan berupa gaji dan tunjangan karyawan. PPh 21 biasanya dipotong langsung oleh pemberi kerja dan disetor ke negara.

Jika Anda seorang karyawan, maka potongan PPh 21 dihitung berdasarkan besarnya gaji dan tunjangan yang Anda terima. Tarif PPh 21 bervariasi tergantung pada besarnya penghasilan Anda, dan biasanya meningkat secara bertahap sesuai dengan jumlah penghasilan.

PPh 22

Sedangkan PPh 22 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada setiap pembayaran yang berasal dari sumber dalam negeri. PPh 22 dikenakan pada penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan atau individu yang bukan penduduk Indonesia.

Jika terdapat perusahaan atau individu yang melakukan impor barang dari luar negeri, maka PPh 22 dikenakan pada barang tersebut. Tarif PPh 22 bervariasi tergantung pada jenis barang atau jasa yang diterima.

PPh 23

PPh 23 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari bunga bank, obligasi, atau deposito. PPh 23 juga dikenakan pada penghasilan dari sewa tanah, bangunan, atau fasilitas lainnya.

Tarif PPh 23 adalah 15% dari penghasilan bruto yang diperoleh. Namun, jika penghasilan tersebut berasal dari obligasi pemerintah, maka tarif PPh 23 hanya sebesar 10%.

PPh 25

Terakhir, PPh 25 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan berupa royalti, bunga atas pinjaman, sewa, atau jasa konsultan. PPh 25 juga dikenakan pada penghasilan dari penjualan properti.

BACA JUGA:   Tas Bahan Nylon: Tas yang Kekinian dan Tahan Lama

Tarif PPh 25 sesuai dengan jenis penghasilan yang diperoleh dan biasanya sebesar 2%. Jika penghasilan tersebut berasal dari jasa konsultan atau penjualan properti, maka tarif PPh 25 dapat mencapai 5%.

Kesimpulan

Dalam menghitung pajak penghasilan, perbedaan PPh 21, 22, 23, dan 25 perlu diketahui agar pembayaran pajak dapat dilakukan secara benar. Setiap pajak memiliki ketentuan dan persyaratan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis penghasilan yang diperoleh agar dapat menentukan pajak yang harus dibayar. Dengan mengetahui perbedaan antara PPh 21, 22, 23, dan 25, Anda dapat memahami lebih lanjut mengenai kewajiban perpajakan.