Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 baru saja selesai dan kaum liberal kembali merayakan kemenangan mereka atas Donald Trump dan golongannya. Namun, selain memenangkan dua jabatan penting (Presiden dan Wakil Presiden), Demokrasi Liberal juga menjadi sorotan dunia karena banyak kontroversi yang menyangkut kelebihan dan kekurangannya sebagai sistem politik.
Apa itu Demokrasi Liberal?
Secara sederhana, Demokrasi Liberal adalah bentuk pemerintahan yang mengakui hak asasi manusia dan memisahkan kekuasaan negara menjadi tiga (eksekutif, legislatif, dan yudikatif). Sistem ini memungkinkan warga negara untuk memilih pemimpinnya melalui pemilihan umum.
Kelebihan Demokrasi Liberal
Kebebasan Berpendapat
Demokrasi Liberal memberikan kebebasan berpendapat dan berkumpul secara damai. Warga negara diperbolehkan untuk mengemukakan pendapat mereka tanpa takut disensor atau dibungkam oleh pemerintah.
Hak Asasi Manusia
Sistem ini melindungi hak asasi manusia dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini ditegaskan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB dan konstitusi di negara-negara yang menganut Demokrasi Liberal.
Keadilan Sosial
Demokrasi Liberal menempatkan keadilan sosial sebagai tujuan mereka. Ini berarti pemimpin dan warga negara mengupayakan pemerataan taraf hidup dan kesempatan bagi semua warga negara.
Kemajuan Ekonomi
Sistem ini juga mendukung kemajuan ekonomi. Demokrasi Liberal mendedikasikan diri untuk menciptakan kebijakan pro-layak dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian.
Transparansi
Pemerintah dalam sistem Demokrasi Liberal harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada rakyat. Transparansi digariskan dengan adanya FOIA (Freedom of Information Act). Sehingga warga negara memiliki hak untuk mengetahui apa yang dilakukan pemerintah dan mengkritik, apabila terjadi kecurangan atau kebijakan yang merugikan masyarakat.
Kekurangan Demokrasi Liberal
Ketidakseimbangan Kekuasaan
Demokrasi Liberal memiliki kecenderungan menimbulkan ketidakseimbangan kekuasaan. Terkadang elemen masyarakat seperti elite ekonomi atau produsen media memiliki kekuasaan yang lebih dibandingkan warga biasa.
Korupsi
Terlepas dari tata kelola negara yang baik, korupsi masih menjadi kendala utama dalam sistem Demokrasi Liberal. Korupsi dapat merusak prinsip kesetaraan dan keadilan sosial yang menjadi landasan ideologi ini.
Pengambilan Keputusan
Dalam sistem Demokrasi Liberal, keputusan politik seringkali dikaitkan dengan dukungan dan pengaruh pilihan umum. Maka, kepentingan dari minoritas terkadang hilang terabaikan dalam sistem ini.
Ketidakstabilan
Demokrasi Liberal juga tidak terlindungi dari ketidakstabilan. Pergantian kekuasaan dapat membawa efek yang kurang baik pada situasi ekonomi dan sosial yang lebih luas. Terlebih, gangguan politik di negara lain, juga dapat mempengaruhi stabilitas di negara lainnya.
Kesimpulan
Demokrasi Liberal memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diakui. Dalam perkembangannya, sistem ini akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan, psolitisi, masyarakat dan akademisi harus selalu merespons terhadap tantangan atau kendala, baik internal atau eksternal. Terus memperniagkan kebebasan, hak asasi manusia, keadilan sosial, kemajuan ekonomi dan transparansi secara bertanggung jawab. Namun, kita juga harus mengakui keberadaan kerugian dan bagaimana untuk memperbaikinya. Hal ini dianggap perlu untuk meminimalisir dampak negatif dari sistem ini dan memaksimalkan hasil positifnya bagi perkembangan masyarakat. Demokrasi Liberal bisa menjadi bentuk pemerintahan yang baik, asalkan kita terus belajar dari pengalamannya.