In vivo dan in vitro merupakan dua istilah penting dalam dunia medis. Kedua istilah ini memiliki perbedaan yang jelas dan penting. Di artikel ini, kita akan membahas apa itu in vivo dan in vitro, serta bagaimana dan kapan keduanya digunakan.
Apa itu In Vivo?
In vivo merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu eksperimen atau uji coba yang dilakukan pada organisme hidup. Dalam hal ini, organisme hidup bisa berupa manusia, hewan, atau bahkan tumbuhan. Hal ini sering digunakan untuk mempelajari bagaimana fisiologi, metabolisme, dan patologi berfungsi pada organisme hidup, dan dapat memberikan informasi yang sangat berharga pada penelitian medis.
Misalnya, para ilmuwan dapat menggunakan in vivo untuk mempelajari bagaimana suatu obat bereaksi terhadap penyakit tertentu pada tikus atau mencari tahu bagaimana metabolisme karbohidrat berlangsung pada manusia.
Apa itu In Vitro?
Sementara itu, In vitro adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu eksperimen atau analisis yang dilakukan di dalam lingkungan yang terkendali, di luar tubuh organisme hidup. Dalam hal ini, sel atau jaringan yang diambil dari tubuh organisme tumbuh dan berkembang dalam lingkungan laboratorium yang cocok untuk tumbuh, sehingga menimbulkan situasi yang sama dengan yang akan terjadi di dalam organisme asli.
In vitro dapat digunakan dalam banyak jenis penelitian, termasuk uji klinis dan uji obat di laboratorium, serta penelitian biomolekuler.
In Vivo Vs In Vitro
Meskipun in vivo dan in vitro sama-sama penting dalam dunia medis, mereka memiliki perbedaan yang jelas. In vivo memerlukan penggunaan organisme hidup, sementara in vitro tidak. Karena in vitro dilakukan dalam lingkungan yang terkendali, itu tidak selalu menunjukkan hasil yang sama dengan in vivo. Oleh karena itu, in vivo masih menjadi metode paling akurat untuk mempelajari efek obat pada tubuh manusia.
Kapan Menggunakan In Vivo dan In Vitro?
Pilihan antara in vivo atau in vitro tergantung pada jenis masalah yang sedang ditangani. Dalam banyak kasus, para peneliti akan memulai dengan in vitro untuk mempelajari cara kerja obat atau terapi baru. Jika hasil positif ditemukan, penelitian selanjutnya dapat menggunakan in vivo untuk memverifikasi hasil dan menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Namun, para ilmuwan harus selalu berhati-hati dalam memilih metode yang tepat. Beberapa jenis penelitian mungkin tidak membutuhkan penggunaan organisme hidup, sehingga in vitro adalah pilihan yang lebih tepat. Sementara itu, jenis penelitian lain memerlukan penggunaan organisme hidup, sehingga in vivo adalah pilihan yang lebih tepat.
Kesimpulan
In vivo dan in vitro adalah dua istilah penting dalam dunia medis. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang berbeda, mereka sama-sama diperlukan dalam penelitian medis. Pilihan antara in vivo atau in vitro tergantung pada jenis masalah yang sedang ditangani, dan para peneliti harus selalu membiasakan diri dengan perbedaan antara keduanya. Terlepas dari itu, keduanya akan terus dipakai pada penelitian medis demi menemukan terapi baru bagi manusia.