Setiap tahun, ribuan lulusan kedokteran memulai kariernya dengan menjadi dokter umum atau general practitioner (GP). Seiring waktu, sebagian dari mereka memilih untuk menekuni bidang tertentu dan belajar lebih mendalam tentang suatu spesialisasi. Di antara spesialisasi yang paling umum adalah dokter gigi (dokter gigi atau dentist) dan dokter mulut dan maksilofasial (dokter bedah rahang dan wajah atau oral and maxillofacial surgeon).
Dokter gigi dan dokter mulut dan maksilofasial sering kali disamakan atau bahkan dipertukarkan. Namun, kedua jenis dokter ini memiliki kualifikasi yang berbeda, peran yang berbeda, dan memberikan perawatan yang berbeda. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan antara Dr. Dan dan Dr. Apa.
Kualifikasi dan Pendidikan
Dokter gigi adalah dokter yang terlatih secara khusus untuk merawat kesehatan mulut dan gigi. Mereka mendapatkan gelar profesional dokter gigi (DMD) atau dokter gigi bedah (DDS) setelah menyelesaikan program pascasarjana selama 4 tahun di perguruan tinggi kedokteran gigi yang terakreditasi.
Di sisi lain, dokter mulut dan maksilofasial adalah dokter yang telah menyelesaikan program pascasarjana selama 4-6 tahun setelah menyelesaikan program medis berstandar nasional yang memenuhi prasyarat spesialisasi. Mereka memiliki gelar MD (Dokter Kedokteran) atau DDS (Dokter Kedokteran Gigi) dan diberi pelatihan berkelanjutan tentang diagnosis dan penanganan masalah rahang, wajah, dan mulut yang kompleks.
Fokus Utama
Seorang dokter gigi fokus pada perawatan gigi dan mulut yang meliputi pembersihan gigi, perawatan saluran akar, pemasangan gigi palsu, dan pemutihan gigi. Mereka juga dapat memberikan perawatan kesehatan gigi dan mulut umum termasuk perawatan gigi bagi anak-anak dan orang dewasa.
Di sisi lain, dokter mulut dan maksilofasial memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan rahang, wajah, dan mulut. Mereka memperlakukan kondisi serius termasuk cedera mulut, tumor mulut dan rahang, dan kondisi yang mempengaruhi fungsi mulut, seperti sleep apnea.
Teknik Pembedahan
Dokter gigi menerapkan teknik bedah gigi seperti ekstraksi gigi, penempelan gigi, dan penggantian gigi yang hilang melalui pemasangan gigi palsu atau implante gigi.
Sebaliknya, dokter mulut dan maksilofasial menerapkan teknik bedah mulut dan rahang yang lebih kompleks. Mereka dapat memperbaiki rahang yang patah atau menyediakan perawatan untuk kondisi mempengaruhi saraf mata, dan mereka juga mampu memprosedur kaoektomi sebagai langkah kejutan dalam pengangkatan tumor.
Tempat Praktek
Biasanya dokter gigi bekerja di pusat layanan kesehatan gigi terkait, sedangkan dokter mulut dan maksilofasial bekerja di rumah sakit, pusat kesehatan jemaat, atau pusat medis besar lainnya. Namun, banyak dokter gigi juga terlibat dalam operasi yang lebih menantang konsep penggunaan sehari-hari, sering kali mereka melakukannya di dalam topik spesifik terhadap perawatan gigi pada umumnya.
Kesimpulan
Sekarang Anda mengenal sedikit perbedaan antara dokter gigi dan dokter mulut dan maksilofasial. Keduanya sangat penting dalam memelihara kesehatan gigi, mulut, dan rahang Anda. Jika Anda mencari perawatan gigi umum, seorang dokter gigi harus dapat menyediakan layanan yang Anda butuhkan. Namun, jika Anda memiliki kondisi rahang, mulut, atau wajah yang kompleks, dokter mulut dan maksilofasial akan memberikan keahlian dan pengalaman yang jauh lebih tepat bagi Anda.
Tidak perlu khawatir tentang memilih ya atau tidak antara dokter gigi atau dokter mulut dan maksilofasial, Anda bisa selalu menemukan kedua dokter jika Anda merasakan sesuatu yang terus-menerus dalam perawatan gigi!