Banyak orang sering kali bingung dan salah kaprah dalam membedakan antara nabi dan rasul. Padahal, keduanya adalah sosok penting dalam perjalanan agama Islam. Di sini, kita akan membahas perbedaan atau perbedaan utama antara nabi dan rasul.
Definisi dari Nabi dan Rasul
Nabi adalah sosok yang mendapat wahyu dari Allah SWT untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada manusia. Nabi diutus pada semua masyarakat, dan mereka disebut sebagai da’i atau penyebar agama. Nabi juga bisa melakukan mukjizat namun tidak wajib. Dalam kitab suci Alquran, Allah menyebutkan bahwa ada sekitar 124.000 nabi yang dikirimkan-Nya ke bumi.
Rasul juga memiliki tugas yang sama seperti nabi yaitu memberikan ajaran-Nya kepada manusia. Namun, rasul memiliki tugas tambahan yaitu membawa Kitab suci atau pesan ilahi yang harus disampaikan kepada manusia. Rasul selalu melalui pengalaman hidup yang diuji oleh Allah SWT itu sendiri. Rasul juga disebut sebagai nabi tertentu yang menghimpun sekte dan mengeluarkan ajaran baru.
Perbedaan antara Nabi dan Rasul
Ada beberapa hal yang membedakan antara nabi dan rasul:
Kitab suci
Nabi tidak memiliki tugas membawa kitab suci, sementara rasul selalu membawa kitab suci atau pesan ilahi dari Allah SWT.
Jumlah mereka
Nabi dikirimkan lebih banyak ke bumi dari pada rasul.
Mukjizat
Nabi bisa melakukan mukjizat, tetapi tidak wajib, sementara rasul selalu diuji dan harus dapat melakukan mukjizat.
Kesempurnaan perangai
Nabi selalu memiliki sifat-sifat terpuji dan tidak melakukan kesalahan besar (dosa besar). Sementara rasul memiliki sifat sama seperti nabi, namun dapat melakukan kesalahan meski kesalahan tersebut bukan dalam bentuk dosa besar.
Kesimpulan
Secara umum, nabi dan rasul memiliki tujuan sama, yaitu memberi tahu manusia tentang kehendak Allah SWT serta ajaran-Nya. Namun, perbedaan utama antara mereka adalah bahwa rasul membawa kitab suci atau pesan ilahi dari Allah SWT, sementara nabi tidak memiliki tugas yang demikian. Ada perbedaan lainnya seperti jumlah mereka, mukjizat, dan kesempurnaan perangai. Meskipun demikian, kedua jabatan tersebut memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sejarah agama Islam.