Skip to content
Home » Piramida Biomassa Dibentuk Berdasarkan Perbandingan

Piramida Biomassa Dibentuk Berdasarkan Perbandingan

Piramida biomassa adalah suatu bentuk visualisasi dari jumlah biomassa yang terdapat pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Konsep ini akan lebih mudah dipahami dengan melihat tampilan piramida sebab semakin ke atas tingkat piramida maka jumlah biomassa akan semakin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah biomassa yang dapat dikelola oleh konsumen pada setiap tingkat trofik semakin berkurang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk piramida biomassa dalam suatu ekosistem. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Produktivitas primer

Produktivitas primer berkaitan dengan jumlah biomassa yang dihasilkan oleh produsen dalam suatu ekosistem. Semakin besar produktivitas primer maka jumlah biomassa pada level trofik yang lebih tinggi juga akan semakin besar. Oleh karena itu, ekosistem yang produktivitas primernya lebih tinggi akan memiliki bentuk piramida yang lebih besar pada level trofik yang lebih tinggi.

2. Perbandingan antara konsumen dan produsen

Piramida biomassa yang sangat lebar pada level trofik pertama disebabkan oleh adanya jumlah biomassa yang sangat besar dari produsen dalam suatu ekosistem. Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada ekosistem dengan sedikit konsumen.

3. Kehadiran herbivora

Herbivora adalah hewan yang dikenal sebagai konsumen primer dalam suatu ekosistem. Keberadaan herbivora akan mempengaruhi jumlah biomassa pada level trofik yang lebih tinggi pada piramida biomassa.

Biasanya, keberadaan herbivora pada suatu ekosistem menunjukkan bentuk piramida biomassa yang lebih baik. Hal ini kembali lagi pada hubungan antara konsumen dan produsen.

4. Hambatan transfer energi pada level trofik yang lebih tinggi

Biomassa pada level trofik yang lebih tinggi dalam suatu ekosistem akan mengalami pemusnahan atau terbuang karena adanya hambatan transfer energi. Hal ini akan menyebabkan biomassa pada level trofik tersebut semakin sedikit dan terkonsentrasi pada level trofik yang lebih rendah.

BACA JUGA:   Analisa Perbandingan Kebijakan Pariwisata Indonesia Thailand

5. Multi-level trofik

Ekosistem dengan tingkat trofik yang lebih tinggi cenderung memiliki piramida biomassa yang lebih kecil dibandingkan ekosistem dengan tingkat trofik yang lebih rendah. Ini disebabkan oleh faktor transfer energi yang semakin menurun pada setiap level.

Maka dapat disimpulkan bahwa bentuk piramida biomassa akan dipengaruhi oleh produktivitas primer, perbandingan antara konsumen dan produsen, keberadaan herbivora, hambatan transfer energi, dan multi-level trofik.

Seringkali, piramida biomassa digunakan sebagai alat untuk mengukur produktivitas ekosistem. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai alat untuk memahami bagaimana energi dipindahkan antara organisme-organisme dalam suatu ekosistem.

Kesimpulan

Bentuk piramida biomassa memuat informasi tentang jumlah biomassa yang terdapat dalam suatu ekosistem. Bentuk piramida sedemikian rupa sehingga dapat membantu memahami hubungan yang terdapat pada suatu ekosistem.

Piramida biomassa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti produktivitas primer, perbandingan antara konsumen dan produsen, keberadaan herbivora, hambatan transfer energi, dan multi-level trofik. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, kita dapat memperkirakan bentuk piramida biomassa yang terjadi pada suatu ekosistem.

Maka, penting bagi kita untuk memperhatikan bentuk piramida biomassa dalam suatu ekosistem dan mempertahankan keselarasan antara setiap organisme yang terdapat di dalamnya.