Pengertian FIFO
FIFO, atau ‘first in, first out’, adalah metode penghitungan stok barang yang didasarkan pada prinsip bahwa barang pertama yang masuk ke gudang atau tempat penyimpanan akan menjadi barang pertama yang keluar saat ada permintaan. Dalam hal ini, FIFO sangat cocok untuk bisnis yang menjual produk dengan sifat yang mudah basi atau kadaluarsa seperti makanan dan minuman.
Contohnya, jika sebuah toko memiliki tiga bungkus susu dengan tanggal kadaluarsa yang berbeda, yaitu 2 hari lagi, 5 hari lagi, dan 10 hari lagi, maka susu yang memiliki tanggal kadaluarsa paling dekat dijual terlebih dahulu. Dalam hal ini, metode FIFO membantu dalam mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian karena rusak atau kadaluarsa.
Pengertian LIFO
LIFO, atau ‘last in, first out’, adalah metode penghitungan stok barang yang berbeda dengan FIFO. LIFO didasarkan pada prinsip bahwa barang terakhir yang masuk ke gudang atau tempat penyimpanan akan menjadi barang pertama yang keluar saat ada permintaan. LIFO lebih cocok untuk bisnis yang menjual barang dengan umur simpan yang lebih lama.
Contohnya, jika sebuah perusahaan memproduksi baju dengan stok benang yang dihitung dengan LIFO, maka ada kemungkinan benang yang telah dihasilkan lebih lama akan lebih dulu dipakai untuk membuat baju sehingga benang yang dihasilkan lebih baru akan menjadi stok tersimpan di gudang.
Perbedaan FIFO dan LIFO
Perbedaan utama antara metode FIFO dan LIFO adalah pada urutan pengurutan stok barang. Dalam FIFO, barang pertama yang masuk menjadi barang pertama yang keluar, sedangkan dalam LIFO, barang terakhir yang masuk menjadi barang pertama yang keluar. Oleh karena itu, dengan FIFO, biaya pembelian barang yang lebih awal menjadi lebih tinggi karena angka inflasi, sedangkan dengan LIFO, biaya pembelian barang yang lebih terakhir menjadi lebih tinggi.
Kedua metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. FIFO memiliki kelebihan yaitu dapat menghindari terbakarnya stok atau rusaknya barang karena masa simpan yang pendek, namun kekurangan FIFO adalah lebih sulit menghitung biaya persediaan akhir akibat jumlah barang yang terus bertambah.
Sementara itu, LIFO memiliki kelebihan seperti mampu mengurangi pengenaan pajak terhadap laba karena nilai-pakai barang yang lebih tinggi, namun kekurangan LIFO adalah akan sangat sulit menemukan nilai perhitungan yang akurat dan membutuhkan software khusus yang dapat menghitung biaya inventory.
Kesimpulan
Dalam bisnis, baik FIFO maupun LIFO bisa digunakan seorang pemilik perusahaan harus memilih metode yang paling sesuai dengan jenis bisnis yang dijalankan terutama berdasarkan pada sifat produk yang dijual serta riwayat harga barang di pasar. Penting untuk menggunakan metode yang tepat untuk menghasilkan laba dan juga untuk berperan dalam mempertahankan persediaan untuk menjamin kelangsungan bisnis.