Anda mungkin sudah familiar dengan dua metode umum dalam identifikasi bakteri, yaitu metode API dan uji biokimia konvensional. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan membahas detailnya.
Metode API
Metode API adalah singkatan dari Analytical Profile Index, sebuah metode identifikasi bakteri dengan menggunakan sejumlah panel tes secara otomatis. Metode ini sebagian besar terdiri dari lempeng tes, pipet, dan perangkat lunak yang akhirnya dapat memberikan hasil yang akurat dalam waktu singkat.
Kelebihan
-
Hasil yang akurat dan konsisten. Metode API menggunakan panel tes yang telah terverifikasi, memastikan hasil yang akurat.
-
Waktu identifikasi yang relatif singkat. Metode ini dapat menghasilkan hasil dalam waktu 24 jam.
-
Dapat diandalkan dan mudah digunakan. Metode API sangat mudah digunakan oleh petugas laboratorium teknis yang memiliki pelatihan dasar.
Kekurangan
-
Biaya yang melebihi uji biokimia konvensional. Karena beberapa panel tes dibutuhkan dalam metode ini, biaya bisa jadi lebih tinggi daripada menggunakan uji biokimia konvensional.
-
Diperlukan perangkat lunak khusus. Untuk dapat menggunakan metode API, diperlukan perangkat lunak khusus yang membutuhkan biaya tambahan.
-
Terbatas pada jenis bakteri tertentu. Metode API hanya dapat digunakan untuk spesies bakteri tertentu seperti Enterobacteriaceae, Staphylococci, dan Streptococci.
Uji Biokimia Konvensional
Uji biokimia konvensional adalah metode identifikasi bakteri dengan menggunakan berbagai tes yang mengukur reaksi terhadap zat kimia tertentu. Tes ini dapat meliputi uji fermentasi, hidrolisis, dan oksidasi-reduksi.
Kelebihan
-
Biaya yang lebih rendah. Metode biokimia konvensional dapat dilakukan dengan alat yang lebih sederhana dan biayanya jauh lebih rendah daripada metode API.
-
Bisa dilakukan pada berbagai jenis bakteri. Tes ini tidak terbatas pada jenis bakteri tertentu sehingga dapat digunakan secara luas.
-
Tidak memerlukan perangkat lunak khusus. Tidak seperti metode API, uji biokimia konvensional hanya memerlukan peralatan sederhana dan dapat digunakan tanpa perangkat lunak khusus.
Kekurangan
-
Tidak selalu akurat. Karena identifikasi dilakukan secara manual, kadang-kadang hasil tes dapat bervariasi dan tidak akurat.
-
Waktu identifikasi yang lebih lama. Metode ini membutuhkan waktu lebih lama daripada metode API karena pemeriksaan manual.
-
Memerlukan keterampilan teknis tinggi. Penggunaan metode ini memerlukan pelatihan khusus dan keahlian teknis yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Dalam memilih metode identifikasi bakteri, baik metode API maupun uji biokimia konvensional, kita harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika dana bukan masalah dan waktu sangat penting, maka Metode API adalah pilihan yang tepat karena bisa menghasilkan hasil tes dalam waktu 24 jam dengan akurasi tertinggi. Namun jika biaya dan keterampilan teknis menjadi masalah, metode biokimia konvensional adalah pilihan yang lebih baik.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua metode, kita dapat memilih metode yang tepat untuk kebutuhan kami. Selalu pastikan untuk menggunakan teknologi terbaru dan sesuai standar dalam setiap kegiatan laboratorium.