Ketika berbicara tentang pengukuran kinerja bisnis, ada dua metrik utama yang sering digunakan: imbal hasil atas investasi (ROI) dan nilai ekonomi tambahan (EVA). Kedua metrik ini dapat memberikan petunjuk yang sangat berguna tentang efektivitas keputusan investasi dan arah bisnis secara keseluruhan. Namun, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dan mungkin lebih cocok untuk jenis bisnis yang berbeda-beda.
Apa itu ROI?
Imbal hasil atas investasi (ROI) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi keputusan investasi. ROI menghitung berapa keuntungan yang didapatkan dengan membandingkan biaya investasi dengan keuntungan yang dihasilkan. ROI dihitung dengan cara membagi keuntungan kotor dengan biaya investasi.
Sebagai contoh, Jika Anda mengeluarkan biaya investasi sebesar 10 juta rupiah untuk produk baru dan menghasilkan keuntungan kotor sebesar 15 juta rupiah, maka ROI Anda akan menjadi 50% ((15-10)/10).
ROI adalah metrik yang sangat berguna karena memberi petunjuk tentang keberhasilan rencana investasi dan pengambilan keputusan bisnis. Misalnya, jika ROI rendah, maka bisnis mungkin perlu meninjau ulang pengeluaran dan meningkatkan efisiensi operasional untuk meningkatkan profitabilitas.
Apa itu EVA?
Nilai ekonomi tambahan (EVA) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur profitabilitas terhadap biaya modal yang dikeluarkan. EVA mengukur berapa nilai ekonomi tambahan yang dihasilkan oleh bisnis setelah dipertimbangkan biaya modal. EVA dihitung dengan cara mengurangkan biaya modal dari laba bersih dan kemudian mengalikan dengan modal yang ditanamkan.
Sebagai contoh, jika laba bersih bisnis Anda adalah 20 juta rupiah dan biaya modal diperkirakan sebesar 10%, maka nilai EVA untuk bisnis Anda akan menjadi 2 juta rupiah ((20-10) x modal ditanamkan).
EVA adalah metrik yang sangat berguna karena menunjukkan apakah investasi yang dilakukan sebenarnya menghasilkan nilai bagi pemegang saham atau tidak. Jika nilai EVA positif, ini menunjukkan bahwa investasi menghasilkan nilai tambah bagi bisnis. Namun jika nilai EVA negatif, maka ini menunjukkan bahwa bisnis sebenarnya menderita kerugian sebagai hasil dari keputusan investasi.
Mengapa Membandingkan ROI dan EVA Penting?
Keduanya merupakan metrik yang berbeda, sehingga sangat penting untuk memahami perbedaan antara ROI dan EVA dan mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda. Banyak bisnis memilih metrik yang tepat untuk mereka dan memantau keduanya untuk memahami kesehatan finansial bisnis secara keseluruhan.
Misalnya, jika ROI bernilai tinggi tetapi EVA masih negatif, ini menunjukkan bahwa keputusan investasi mungkin efektif dalam menghasilkan pendapatan tetapi tidak cukup menghasilkan laba bersih untuk merespons biaya modal yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika nilai EVA positif tetapi ROI rendah, maka ini menunjukkan bahwa bisnis menikmati laba yang baik tetapi belum dapat melacak asal-usul laba tersebut di mana atau bagaimana.
Dalam cara pandang tersebut, membandingkan ROI dan EVA untuk bisnis Anda adalah hal yang sangat penting karena memungkinkan manajemen untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apakah implementasi kebijakan dan investasi sebenarnya menghasilkan laba bersih atau tidak, serta apakah ada aspek bisnis yang perlu ditinjau ulang.
Kesimpulan
ROI dan EVA adalah metrik yang sangat berguna dalam mengukur kinerja bisnis dan efektivitas keputusan investasi. Dalam mengambil keputusan, terkadang sulit untuk memilih metrik yang tepat. Namun, dengan membandingkan ROI dan EVA, bisnis dapat memperoleh wawasan yang jelas tentang kesehatan finansial mereka secara keseluruhan, serta memperoleh gambaran yang lebih baik tentang mana investasi yang memberikan dampak positif dan mana yang perlu dikaji ulang.
Jadi, jika Anda ingin memastikan bahwa bisnis Anda berhasil dan efektif, jangan ragu untuk mempelajari lebih lanjut tentang ROI dan EVA dan memulai perbandingan untuk bisnis Anda sendiri. Ini dapat memberikan petunjuk yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan bisnis Anda ke depan.