Banyak yang masih bingung mengenai apa itu narkotika dan psikotropika serta perbedaannya. Kedua jenis zat ini memiliki efek yang berbeda pada tubuh dan otak manusia, sehingga perlu diketahui secara jelas agar tidak salah dalam memahami dan mengambil langkah terhadap penggunaan maupun penyalahgunaan zat tersebut.
Pengertian Narkotika dan Psikotropika
Narkotika adalah obat atau bahan yang berasal dari tanaman atau buatan manusia yang berfungsi meredakan rasa sakit dalam pengobatan, namun jika digunakan secara tidak tepat dapat menyebabkan ketergantungan, bahkan kematian. Beberapa contoh narkotika adalah heroin, kokain, morfin, dan codein.
Sementara itu, psikotropika adalah obat atau bahan yang mempengaruhi sistem saraf serta pikiran seseorang dan biasanya digunakan untuk tujuan medis, seperti obat tidur, antidepresan, obat penenang, dan narkolepsi. Namun, jika digunakan secara tidak wajar dan tanpa pengawasan medis, psikotropika dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, seperti kecemasan, halusinasi, dan kejang.
Perbedaan Narkotika dan Psikotropika
Perbedaan pertama antara narkotika dan psikotropika adalah pada jenis zatnya. Narkotika berasal dari tanaman atau buatan manusia, sedangkan psikotropika biasanya dibuat secara sintetis dalam laboratorium.
Selain itu, perbedaan utama antara keduanya adalah pada efek samping yang dihasilkan. Narkotika, karena bersifat meredakan rasa sakit yang sangat kuat, dapat menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisik pada penggunanya. Efek jangka panjang dari penggunaan narkotika yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, gangguan kognitif, dan bahkan kematian.
Sementara itu, psikotropika memiliki efek yang lebih kompleks pada sistem saraf dan pikiran seseorang. Ada beberapa jenis psikotropika yang menyebabkan ketergantungan, seperti benzodiazepine dan amfetamin. Namun, efek samping buruk yang paling umum dari penggunaan psikotropika adalah gangguan kejiwaan, seperti depresi dan psikosis.
Penggunaan Narkotika dan Psikotropika dalam Pengobatan
Meskipun masing-masing memiliki efek samping yang berbeda, baik narkotika maupun psikotropika dapat digunakan secara benar dalam pengobatan. Narkotika sering digunakan untuk meredakan rasa sakit pada pasien yang mengalami cedera atau pengobatan setelah operasi. Namun, penggunaannya harus tetap diawasi oleh tenaga medis agar tidak menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya.
Psikotropika, di sisi lain, digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar. Efek samping dari penggunaan psikotropika dapat dihindari atau dikurangi melalui penggunaan dosis yang tepat dan diawasi serta konsultasi dengan dokter.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika sangat merugikan baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu ada upaya pencegahan agar tidak terjadi penyalahgunaan.
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah:
- Sosialisasi tentang bahaya narkotika dan psikotropika terutama kepada generasi muda.
- Pembentukan kelompok masyarakat anti narkoba (MAD) untuk memberikan dukungan dan pengawasan terhadap penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
- Pengawasan terhadap distribusi dan penggunaan narkotika dan psikotropika secara ketat, khususnya di sektor kesehatan.
- Pelaksanaan rehabilitasi dan terapi bagi korban penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, baik secara medis maupun psikologis.