In vitro dan in vivo adalah dua jenis uji klinis yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Mereka merupakan dua jenis uji klinis yang sangat berbeda, baik dari segi tujuan maupun metodenya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara in vitro dan in vivo, serta bagaimana kedua jenis uji klinis ini digunakan dalam penelitian ilmiah.
Pengertian In Vitro
In vitro adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses atau eksperimen yang dilakukan di dalam laboratorium, atau dalam lingkungan buatan yang mencoba untuk meniru lingkungan dalam tubuh manusia. Dalam in vitro, pengamatan dilakukan pada jaringan atau sel yang diambil dari tubuh dan ditempatkan di dalam wadah yang diberi nutrisi. Dalam in vitro, tidak ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses pengamatan, seperti sistem kekebalan tubuh atau metabolisme.
Metode in vitro digunakan untuk melihat respon jaringan dan sel terhadap obat atau zat tertentu. Percobaan in vitro sangat berguna dalam membantu para ahli untuk mengidentifikasi dan memahami mekanisme obat-obatan atau zat berbahaya. Contohnya, obat-obatan baru atau manufaktur dapat menjadi lebih aman karena telah diuji dalam in vitro sebelum diujicobakan pada manusia.
Pengertian In Vivo
Dalam in vivo, peneliti melakukan pengamatan pada organisme hidup. Pengamatan ini dapat dilakukan pada manusia, hewan percobaan atau organisme lainnya yang mirip dengan manusia. In vivo sangat berbeda dari in vitro karena dalam in vivo, terdapat faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan, seperti sistem kekebalan tubuh dan metabolisme.
Metode in vivo digunakan untuk mengamati bagaimana obat-obatan atau zat tertentu berperilaku dalam tubuh manusia atau hewan. Sebagai contoh, penelitian in vivo pada hewan dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana obat akan berperilaku dalam tubuh manusia, berapa lama obat tetap efektif atau efek samping apa yang mungkin terjadi.
Perbedaan In Vitro dan In Vivo
Perbedaan utama antara in vitro dan in vivo adalah bahwa in vitro melibatkan pengamatan pada sel, jaringan atau organ dalam lingkungan buatan, sedangkan in vivo melibatkan pengamatan pada organisme hidup. Dalam in vitro, tidak ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil pengamatan, sedangkan dalam in vivo terdapat banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Dalam in vitro, proses pengamatan mudah dilakukan dan biaya relatif lebih murah, sedangkan dalam in vivo, proses pengamatan lebih sulit dan membutuhkan biaya yang lebih besar.
Kesimpulan
Dalam penelitian ilmiah, in vitro dan in vivo merupakan dua jenis uji klinis yang sangat berbeda, baik dari segi tujuan maupun metodenya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan digunakan dalam keadaan tertentu berdasarkan tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia. Jika Anda melakukan penelitian ilmiah, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan keduanya saat memutuskan apakah ingin menggunakan in vitro atau in vivo.
