Indonesia adalah negara demokrasi yang menerapkan sistem presidensial. Sistem ini berbeda dengan sistem parlementer yang diterapkan oleh beberapa negara di dunia. Namun, mengapa Indonesia memilih sistem presidensial dibandingkan sistem parlementer? Artikel ini akan membahas alasan-alasannya.
Lebih Memperkuat Kedaulatan Rakyat
Salah satu alasan utama Indonesia memilih sistem presidensial adalah untuk memperkuat kedaulatan rakyat. Dalam sistem presidensial, presiden dipilih langsung oleh rakyat. Kebijakan yang diambil oleh presiden sarat dengan tanggung jawab langsung kepada rakyat yang memilihnya. Hal ini menjadi penting dalam memastikan bahwa keputusan politik yang diambil benar-benar mewakili keinginan rakyat.
Sementara itu, dalam sistem parlementer, kepala negara dipilih oleh anggota parlemen. Anggota parlemen ini mewakili golongan tertentu dan proses pemilihan kepala negara akan tergantung pada kepentingan golongan tersebut. Dalam sistem ini, rakyat sebagai pemilik kedaulatan tidak memiliki peran yang signifikan dalam memilih kepala negara.
Lebih Stabil dalam Menjaga Keamanan dan Stabilitas
Alasan kedua mengapa Indonesia memilih sistem presidensial adalah untuk menjaga keamanan dan stabilitas politik. Dalam sistem presidensial, presiden dan legislatif memiliki kedudukan yang sama-sama penting. Kedua lembaga ini memiliki hak dan kewenangan yang sama dalam proses pembuatan kebijakan.
Sementara itu, dalam sistem parlementer, parlemen memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepala negara. Hal ini menyebabkan kepala negara terkadang tidak memiliki kewenangan yang cukup untuk memimpin negara. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat menyebabkan krisis politik yang merugikan stabilitas negara.
Dapat Menjaga Keseimbangan Antara Eksekutif dan Legislatif
Alasan ketiga mengapa Indonesia memilih sistem presidensial adalah untuk menjaga keseimbangan antara eksekutif dan legislatif. Dalam sistem presidensial, presiden dan legislatif memiliki kewenangan yang sama dalam proses pembuatan kebijakan. Kekuasaan eksekutif dan legislatif dirancang untuk saling mengawasi dan seimbang.
Sementara itu, dalam sistem parlementer, parlemen memiliki kekuasaan yang lebih dominan dibandingkan dengan eksekutif. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan politik yang diambil oleh kepala negara, sehingga kurang seimbang. Dalam sistem ini, terdapat kemungkinan terjadinya kebijakan yang bertentangan dengan keinginan presiden.
Kesimpulan
Dalam artikel ini telah dijelaskan alasan-alasan mengapa Indonesia memilih sistem presidensial dibandingkan sistem parlementer. Sistem presidensial dianggap lebih memperkuat kedaulatan rakyat, lebih stabil dalam menjaga keamanan dan stabilitas politik, serta dapat menjaga keseimbangan antara eksekutif dan legislatif. Namun, tentunya keputusan untuk menerapkan sistem presidensial bukanlah keputusan yang mudah dan perlu dipertimbangkan secara matang.