Saat ini, tugas pemerintah adalah membuat anggaran yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan kebijakan publik. Untuk membantu tugas tersebut, analisa perbandingan realisasi anggaran Indonesia dan Australia dapat digunakan sebagai bahan referensi.
Pengenalan
Indonesia dan Australia adalah dua negara yang memiliki perbedaan yang signifikan dalam banyak hal, mulai dari ukuran populasi hingga tingkat penghasilan per kapita. Namun, kedua negara ini memiliki kesamaan dalam hal pengelolaan anggaran.
Masing-masing negara memiliki mekanisme anggaran yang berbeda. Pemerintah Indonesia menggunakan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang, sedangkan pemerintah Australia memegang prinsip tiga tahun sebagai panduan dalam perencanaan anggaran.
Analisa Perbandingan
Pada tahun 2019, Indonesia mengalokasikan anggaran sebesar 2.460 triliun rupiah atau sekitar 175 miliar dolar AS untuk sektor publik mereka. Angka ini lebih rendah dari anggaran Australia yang mencapai 515 miliar dolar AS.
Namun, ketika kita melihat realisasi dari alokasi anggaran tersebut, Indonesia menunjukkan angka yang jauh lebih baik. Pada akhir tahun 2019, realisasi anggaran Indonesia mencapai 99,5 persen, sementara realisasi anggaran Australia hanya mencapai 85,7 persen.
Faktor Penyebab
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil realisasi anggaran di Indonesia dan Australia. Salah satu faktornya adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah. Indonesia telah memiliki reformasi birokrasi yang signifikan, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan negara. Seiring dengan itu, daya saing SDM dalam membawa perubahan di sektor publik juga terus meningkat.
Di sisi lain, Australia menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan publik, karena keadaan ekonomi yang terus berubah. Hal ini menyebabkan realisasi anggaran Australia mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kesimpulan
Dalam analisa perbandingan realisasi anggaran Indonesia dan Australia, terlihat bahwa Indonesia menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal realisasi anggaran. Hal ini dapat menjadi bahan referensi bagi pemerintah dalam membuat kebijakan anggaran yang lebih efektif dan efisien.
Indonesia harus terus mengembangkan reformasi birokrasi dan pengelolaan keuangan negaranya, sehingga dapat meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran sektor publik. Sebaliknya, Australia dapat memperbaiki kondisi ekonominya dan meningkatkan efektivitas dalam penggunaan anggaran publik.
Ini merupakan langkah penting bagi kedua negara dalam membangun kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.