Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Di Indonesia, setiap orang berhak atas pendidikan yang layak dan berkualitas. Selama beberapa dekade terakhir, pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, baik dari segi teknologi maupun metode pengajaran. Di era tahun 80-an dan 90-an, metode pengajaran yang digunakan oleh guru berbeda dengan saat ini.
Perbedaan Cara Mengajar Guru Tahun 80-an dan 90-an
-
Metode pengajaran yang tradisional
Pada era tahun 80-an dan 90-an, metode pengajaran yang umum digunakan adalah metode pengajaran tradisional, di mana guru hanya menyampaikan materi pelajaran dengan cara menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan. -
Penggunaan buku teks
Buku teks menjadi sumber utama informasi dalam proses pembelajaran pada era tahun 80-an dan 90-an. Guru menyampaikan materi pelajaran dari buku teks dan siswa harus membaca dan memahaminya. -
Kurangnya sumber belajar
Pada era tahun 80-an dan 90-an, sumber belajar masih terbatas. Guru harus memanfaatkan buku teks dan buku-buku referensi untuk menyampaikan materi pelajaran yang lengkap dan akurat. -
Penggunaan teknologi yang terbatas
Pada era tahun 80-an dan 90-an, penggunaan teknologi di kelas masih sangat terbatas. Guru hanya dapat menggunakan proyektor film atau slide dalam menyampaikan materi pelajaran. -
Pembelajaran yang bersifat formal
Pada era tahun 80-an dan 90-an, proses pembelajaran sangat formal. Seluruh siswa harus berada di kelas pada waktu yang telah ditentukan dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Perkembangan Cara Mengajar Guru saat Ini
-
Metode pengajaran yang interaktif
Metode pengajaran yang saat ini sering digunakan adalah metode pengajaran interaktif, di mana siswa diharapkan aktif dalam memahami materi pelajaran melalui diskusi dan tanya jawab. -
Penggunaan media digital
Penggunaan media digital, seperti laptop, proyektor, dan LCD, menjadi hal yang umum dalam pembelajaran saat ini. Guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif melalui penggunaan media digital. -
Kemudahan dalam mengakses sumber belajar
Di era digital, sumber belajar tidak lagi terbatas. Siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar melalui internet dan perpustakaan digital yang disediakan oleh sekolah. -
Pembelajaran yang lebih fleksibel
Pembelajaran saat ini lebih fleksibel, di mana siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja melalui penggunaan media digital. -
Pembelajaran yang lebih terbuka dan tidak formal
Pada era digital, pembelajaran tidak lagi harus bersifat formal. Guru dan siswa dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan melalui media sosial dan platform pembelajaran yang disediakan oleh sekolah.
Kesimpulan
Dari analisis perbandingan cara mengajar guru pada era tahun 80-an dan 90-an dengan cara mengajar guru saat ini, terlihat bahwa pembelajaran saat ini menjadi lebih interaktif, terbuka, dan fleksibel. Siswa dapat memanfaatkan berbagai media digital dan sumber belajar yang mudah diakses melalui internet. Meskipun demikian, penggunaan teknologi dalam pengajaran tidak dapat menggantikan peran guru dalam membimbing dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Oleh karena itu, penggunaan teknologi harus diimbangi dengan peran guru yang aktif dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa.