Jika Anda sering memformat hard disk pada perangkat Anda, Anda pasti tahu tentang GPT dan MBR. GPT (GUID Partition Table) dan MBR (Master Boot Record) adalah dua jenis partisi hard disk yang paling umum digunakan saat ini. Meskipun keduanya berfungsi sebagai tabel partisi pada drive, ada banyak perbedaan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membicarakan apa beda GPT dan MBR, dan kelebihan-kelebihan masing-masing.
Apa Itu MBR?
MBR adalah kode boot singkat yang terletak di dalam hard disk untuk menjalankan boot loader. Hard disk dapat terpartisi menjadi beberapa bagian, dan MBR menyimpan informasi tentang bagaimana drive diformat dan bagian mana yang digunakan untuk boot loader. Sebagai contoh, ketika kita memformat hard disk untuk menginstal sistem operasi, MBR menentukan di mana data boot loader tersimpan.
Namun, MBR hanya dapat mengelola hingga empat partisi pada satu hard disk. Ini menjadikannya kurang fleksibel daripada GPT. MBR juga rentan terhadap kesalahan pada sektor boot, yang dapat membuat drive tidak dapat dijalankan.
Apa Itu GPT?
GPT adalah sistem partisi hard disk yang lebih modern dan fleksibel. GPT memungkinkan kita membuat lebih dari empat partisi pada satu hard disk dan dapat menangani drive dengan ukuran lebih dari dua terabyte. GPT juga memiliki cadangan partisi yang dapat dipulihkan jika salah satu partisi rusak atau terhapus tanpa disengaja.
GPT lebih aman daripada MBR karena tidak menggunakan kode boot seperti MBR. Hal ini membuat GPT tidak rentan terhadap serangan malware yang merusak kode boot. Selain itu, GPT juga menawarkan struktur partisi yang lebih terorganisir dan lebih efisien.
Apa Perbedaan Utama antara GPT dan MBR?
Sekarang kita sudah memahami apa beda GPT dan MBR, mari kita lihat perbedaan utama di antara keduanya. Yang paling jelas adalah bahwa GPT dapat mengelola lebih dari empat partisi pada satu disk keras, sementara MBR hanya dapat mengelola empat partisi.
GPT juga lebih aman daripada MBR karena tidak menggunakan kode boot seperti MBR. Oleh karena itulah GPT tidak rentan terhadap serangan malware yang merusak kode boot. Selain itu, GPT juga menawarkan struktur partisi yang lebih terorganisir dan lebih efisien. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk penggunaan dengan drive penyimpanan besar.
Kekurangan dari GPT adalah bahwa kompatibilitasnya tidak seluas MBR. Beberapa sistem yang lebih lama mungkin tidak mendukung GPT dan memerlukan penggunaan MBR. Namun, seiring berjalannya waktu, GPT semakin banyak mendominasi.
Bagaimana Memilih Antara GPT dan MBR?
Ketika memilih antara GPT dan MBR, hal utama yang harus diperhatikan adalah sistem operasi yang akan kita gunakan. Sistem operasi tertentu hanya dapat dijalankan pada sistem partisi tertentu. Sebagai contoh, Windows sebelum Vista hanya dapat dijalankan pada MBR, sedangkan Windows terbaru dapat digunakan pada kedua sistem partisi.
Jika kita memiliki drive dengan kapasitas lebih dari dua terabyte, maka pilihan terbaik adalah GPT. Selain itu, jika kita ingin mencoba sistem partisi yang lebih terorganisir dan tidak menjumpai masalah booting, maka GPT juga menjadi pilihan yang sangat baik.
Namun, jika kita masih menggunakan sistem operasi yang lebih lama, atau drive kita tidak melebihi kapasitas dua terabyte, maka MBR bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah kita bahas apa beda GPT dan MBR. Kedua sistem partisi ini adalah pilihan yang baik untuk users yang mencari performa yang maksimal dari hard disk kita. GPT menawarkan fleksibilitas lebih dengan kemampuan meng-handle banyak partisi dan keamanan yang lebih baik dibandingkan MBR. Namun, terlepas dari mana pilihan kita, jika kita mengikuti panduan ini, maka kita telah memilih partisi hard disk yang paling cocok dengan kebutuhan kita.