Nasi biryani dan kebuli adalah dua hidangan nasi yang kaya akan rempah dan aroma yang kuat. Kedua hidangan asli India dan Timur Tengah ini sudah populer di Indonesia sejak lama.
Namun, meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, nasi biryani dan kebuli sebenarnya sangat berbeda dalam beberapa hal mulai dari bahan dasar, rempah-rempah, hingga cara memasaknya.
Bahan Dasar
Nasi biryani biasanya dibuat dari beras basmati yang berkualitas tinggi, sementara kebuli menggunakan beras yang lebih biasa dan mudah ditemukan di pasar tradisional. Karena itu, beras basmati yang digunakan dalam nasi biryani memberikan tekstur nasi yang lebih panjang dan lembut dibandingkan beras biasa yang digunakan dalam kebuli.
Selain itu, dalam nasi biryani seringkali juga ditambahkan potongan ayam, daging atau kambing sebagai bahan utama, sedangkan kebuli lebih sering menggunakan daging kambing sebagai bahan utamanya.
Rempah-Rempah
Nasi biryani dan kebuli sama-sama menggunakan rempah-rempah sebagai bumbu pengharum, tetapi bumbu yang digunakan dalam nasi biryani sangat berbeda dengan yang digunakan dalam kebuli.
Bumbu-bumbu yang digunakan dalam nasi biryani adalah rempah-rempah India, seperti kayu manis, jintan, ketumbar, buah pala, cengkih, kardemom, dan bawang merah. Sementara itu, dalam kebuli, rempah-rempah yang digunakan adalah campuran bumbu Timur Tengah seperti za’atar, jintan dan adas, serta fenugreek.
Cara Memasak
Saat memasak nasi biryani dan kebuli, kedua hidangan ini menggunakan teknik memasak yang berbeda.
Cara memasak nasi biryani adalah dengan merebus beras dan potongan ayam atau daging dalam kaldu rempah-rempah yang dihasilkan dari campuran bahan seperti bawang putih, bawang merah, dan garam. Setelah rebusannya matang, nasi dan bahan utama yang direbus kemudian dicampur bersamaan dan dipanggang dalam oven atau di atas api.
Sementara itu, cara memasak kebuli didominasi oleh metode yang disebut "quzi," yang melibatkan daging kambing yang dipotong dadu, direndam dalam campuran yoghurt dan rempah-rempah, kemudian dipanggang dengan beras yang telah direbus dalam kaldu daging. Proses ini memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan nasi biryani.
Kesimpulan
Dalam rangka mencicipi cita rasa hidangan nasi yang kaya akan rempah-rempah, baik nasi biryani maupun kebuli sama-sama layak dicoba. Meskipun keduanya berasal dari tradisi yang berbeda di India dan Timur Tengah, masing-masing memiliki keunikan dan cita rasa yang berbeda.
Jadi, apa pilihan Anda untuk akhir pekan ini, nasi biryani atau kebuli? Segeralah coba dan nikmati kelezatannya!