Skip to content
Home » Apa Bedanya Kurang Darah dan Darah Rendah?

Apa Bedanya Kurang Darah dan Darah Rendah?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah "kurang darah" dan "darah rendah" digunakan secara bergantian. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara keduanya? Pada artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang apa itu kurang darah dan darah rendah, apa penyebabnya, gejalanya, bagaimana mendiagnosisnya, dan terakhir tetapi tidak kalah penting, pengobatannya.

Apa itu Kurang Darah?

Secara medis, kurang darah lebih dikenal dengan istilah anemia. Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat terjadi karena beberapa alasan, mulai dari kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, hingga masalah dalam produksi sel-sel darah merah. Gejala umum anemia meliputi kelelahan, sesak napas, pusing, pucat, dan detak jantung yang cepat.

Apa itu Darah Rendah?

Darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan darah seseorang di bawah normal. Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg. Darah rendah terjadi ketika tekanan darah seseorang turun di bawah 90/60 mmHg. Penyebab darah rendah dapat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah kehilangan banyak darah akibat pendarahan, dehidrasi, atau kondisi medis tertentu seperti diabetes dan penyakit jantung. Gejala darah rendah meliputi pusing, rasa lelah, pingsan, dan sakit kepala.

Apa Perbedaan Antara Kurang Darah dan Darah Rendah?

Meskipun kurang darah dan darah rendah sama-sama berkaitan dengan darah, keduanya adalah kondisi medis yang berbeda. Kurang darah atau anemia terjadi karena kurangnya sel darah merah yang sehat. Sedangkan darah rendah terjadi ketika tekanan darah seseorang turun di bawah batas normal. Meskipun mungkin ada beberapa gejala yang sama, seperti kelelahan, keduanya memiliki gejala dan penyebab yang berbeda.

BACA JUGA:   Ms Glow Body Lotion: Rahasia Kulit Putih Lebih Sehat dan Bersinar

Bagaimana Cara Mendiagnosis Kurang Darah dan Darah Rendah?

Untuk mendiagnosis kurang darah, dokter akan memeriksa kadar hemoglobin dan hitung sel darah merah dalam darah. Tes darah juga dapat membantu memeriksa apakah ada kekurangan zat besi atau vitamin B12. Sedangkan untuk mendiagnosis darah rendah, dokter akan mengukur tekanan darah pasien. Tekanan darah digunakan sebagai tanda untuk menentukan apakah seseorang memiliki darah rendah atau tidak.

Bagaimana Cara Mengobati Kurang Darah dan Darah Rendah?

Kurang darah dapat diobati dengan cara meningkatkan jumlah zat besi dan vitamin B12 dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan melalui perubahan pola makan dan mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan oleh dokter. Sedangkan untuk mengobati darah rendah, pengobatan tergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika darah rendah disebabkan oleh dehidrasi, maka akan diberikan cairan intravena. Jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit jantung, maka pengobatan harus ditentukan oleh dokter yang berkaitan.

Kesimpulan

Kurang darah (anemia) dan darah rendah (hipotensi) adalah dua kondisi medis yang berbeda meskipun keduanya berkaitan dengan darah. Perbedaan antara keduanya yaitu kurang darah terjadi karena kurangnya sel darah merah yang sehat, sedangkan darah rendah terjadi ketika tekanan darah seseorang turun di bawah batas normal. Gejala dan pengobatan keduanya berbeda dan sangat tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter yang berkaitan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan saran pengobatan yang tepat.