Skip to content
Home » Apa Bedanya Najis dan Hadas?

Apa Bedanya Najis dan Hadas?

Sebagai seorang Muslim, kita sering kali mendengar mengenai istilah najis dan hadas. Namun, apakah sebenarnya perbedaan antara keduanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai apa itu najis dan hadas, apa perbedaan di antara keduanya, serta bagaimana posisi kedua istilah tersebut dalam agama Islam.

Apa itu Najis?

Najis adalah sesuatu yang dianggap kotor dan tidak suci dalam agama Islam. Contohnya adalah air seni, kotoran manusia, darah haid, dan bangkai hewan yang tidak halal. Najis dapat menyebabkan segala sesuatu yang bersinggungan dengannya menjadi tidak suci dan memerlukan suatu proses pembersihan agar suci kembali.

Dalil mengenai najis dapat kita temukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Rasulullah pernah bersabda:

"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan air seni, bangkai, darah haid, dan daging babi."

Dari hadis ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa najis adalah sesuatu yang secara tegas dilarang oleh agama Islam.

Apa itu Hadas?

Hadas adalah suatu kondisi ketidak-sucian yang dialami oleh seseorang. Ada tiga jenis hadas, yaitu:

  1. Hadas Besar, yaitu ketidak-sucian yang dialami oleh seseorang setelah mengeluarkan mani atau setelah menstruasi.
  2. Hadas Sedang, yaitu ketidak-sucian yang dialami oleh seseorang setelah buang air besar atau setelah keluar air kecil.
  3. Hadas Kecil, yaitu ketidak-sucian yang dialami oleh seseorang setelah menyentuh sesuatu yang najis.

Hadas sama seperti najis, memerlukan proses pembersihan agar seseorang dapat kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti sholat dan membaca Al-Qur’an.

BACA JUGA:   Tas Waterproof Terbaik: Pilihan Terbaik untuk Aktivitas Luar Ruangan

Perbedaan antara Najis dan Hadas

Perbedaan antara najis dan hadas terletak pada objek yang dinilai. Najis dinilai dari sisi objek kotoran atau yang mengeluarkannya sedangkan hadas dinilai dari sisi orang yang mengalaminya. Hadas bisa terjadi pada manusia, sedangkan najis bisa berupa benda mati seperti bangkai hewan yang tidak halal.

Posisi Najis dan Hadas dalam Agama Islam

Najis dan hadas memainkan peran penting dalam agama Islam. Kedua istilah tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kebersihan dan ketidak-sucian. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyatakan bahwa kebersihan adalah separuh dari iman. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan dan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam agama.

Dalam praktiknya, ketika seseorang mengalami hadas, maka ia harus melakukan wudhu atau mandi wajib agar dapat kembali suci dan dapat melakukan ibadah. Sedangkan ketika seseorang terkena najis, seperti air seni, maka ia harus membersihkannya agar dapat kembali suci.

Kesimpulan

Dalam Islam, najis dan hadas adalah dua konsep yang berbeda namun memegang peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesucian. Najis adalah suatu benda yang dianggap kotor dan tidak suci, sedangkan hadas adalah kondisi ketidak-sucian yang dialami oleh manusia. Keduanya memerlukan proses pembersihan agar seseorang dapat kembali suci dan dapat melakukan ibadah secara benar dalam agama Islam. Oleh karena itu, dengan menjaga kebersihan dan ketidak-sucian, kita dapat menjaga iman kita agar selalu bersih dan suci di hadapan Allah SWT.