Skip to content
Home » Apa Bedanya Penggolongan Kata Secara Tradisional dan Nontradisional?

Apa Bedanya Penggolongan Kata Secara Tradisional dan Nontradisional?

Bagi sebagian orang, bahasa Indonesia mungkin terasa rumit karena memiliki aturan yang cukup ketat, termasuk di dalamnya penggolongan kata. Di dalam bahasa Indonesia, terdapat dua cara penggolongan kata, yaitu secara tradisional dan nontradisional. Lalu, apa perbedaan keduanya?

Penggolongan Kata Secara Tradisional

Penggolongan kata secara tradisional merupakan cara pengelompokan kata yang telah lama ada dan diajarkan di sekolah-sekolah. Cara penggolongan kata ini terdiri dari enam kelas kata, yaitu:

  1. Kata benda
  2. Kata kerja
  3. Kata sifat
  4. Kata keterangan
  5. Kata depan
  6. Kata seru

Penggolongan kata ini mempermudah pemahaman kita terhadap sebuah kalimat dan membantu kita dalam menempatkan kata-kata yang tepat dalam sebuah kalimat.

Penggolongan Kata Secara Nontradisional

Penggolongan kata secara nontradisional merupakan cara pengelompokan kata yang tidak mengacu pada pembagian kelas kata secara tradisional. Cara penggolongan kata ini terdiri dari empat golongan kata, yaitu:

  1. Kata dasar
  2. Kata turunan
  3. Kata ulang
  4. Kata majemuk

Cara penggolongan kata ini lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan. Meskipun demikian, cara penggolongan kata ini kadang membuat para pembelajar bahasa Indonesia bingung karena tidak terlalu familiar dan kurang diajarkan secara intensif di sekolah.

Apa Keuntungan dan Kerugian dari Masing-Masing Cara Penggolongan Kata?

Keuntungan Penggolongan Kata Secara Tradisional

Penggolongan kata secara tradisional mempunyai keuntungan yang signifikan, di antaranya:

  1. Memudahkan pahaman terhadap sebuah kalimat
  2. Membantu dalam penempatan kata-kata yang tepat dalam kalimat
  3. Mudah diajarkan di sekolah karena sudah terstandardisasi
  4. Lebih mudah dipahami bagi orang yang baru belajar bahasa Indonesia
BACA JUGA:   Apa Perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah

Namun, cara penggolongan kata secara tradisional juga memiliki kekurangan, di antaranya:

  1. Kurang fleksibel karena terikat pada pembagian kelas kata
  2. Tidak memuat jenis-jenis kata seperti yang diakui di dunia linguistik modern
  3. Kadang kurang representatif jika digunakan di tataran sosial yang lebih tinggi

Keuntungan Penggolongan Kata Secara Nontradisional

Penggolongan kata secara nontradisional juga mempunyai keuntungan yang signifikan, di antaranya:

  1. Lebih fleksibel karena tidak terikat pada pembagian kelas kata secara tradisional
  2. Lebih memuat jenis-jenis kata yang diakui di dunia linguistik modern
  3. Dapat digunakan di tataran sosial yang lebih tinggi
  4. Lebih memperkuat aplikasi pembelajaran bahasa Indonesia secara global

Namun, cara penggolongan kata secara nontradisional juga memiliki kekurangan, di antaranya:

  1. Tidak familiar karena kurang diajarkan di sekolah
  2. Terkadang membuat para pembelajar bingung karena sifatnya yang kurang terstandardisasi
  3. Susah dipahami bagi orang yang baru belajar bahasa Indonesia

Kesimpulan

Setelah membaca pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa penggolongan kata secara tradisional dan nontradisional keduanya memiliki keuntungan dan kerugian, tergantung dari sudut pandang si pengguna. Namun, penggolongan kata secara nontradisional memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas dan pengakuan terhadap jenis-jenis kata yang diakui di dunia linguistik modern.

Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, baik penggolongan kata secara tradisional maupun nontradisional penting untuk diajarkan dengan cara yang tepat sehingga para pembelajar bisa memahami dan menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dan efisien.