Skip to content
Home » Apa Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi?

Apa Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi?

Sentralisasi dan desentralisasi merupakan dua konsep dasar dalam struktur organisasi suatu perusahaan atau lembaga. Kedua istilah ini selalu dikaitkan dengan pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya. Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai apa itu sentralisasi dan desentralisasi serta perbedaannya.

Pengertian Sentralisasi

Sentralisasi adalah konsep di mana pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya bersifat terpusat pada satu titik atau individu tertentu. Artinya, keputusan dan sumber daya itu dikendalikan dan diatur oleh satu pusat otoritas. Dalam struktur sentralisasi, keputusan-keputusan besar dan kebijaksanaan puncak diambil oleh individu atau kelompok yang berada di pusat kekuasaan.

Contoh nyata dari sentralisasi adalah struktur organisasi pemerintahan yang berpusat pada presiden atau gubernur. Presiden atau gubernur mengambil keputusan dan mengendalikan sumber daya dengan cara membagikan tugas ke bawah kepada para bawahan yang bekerja di bawah jangkauan kendalinya.

Pengertian Desentralisasi

Sementara, desentralisasi adalah konsep organisasi di mana pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya disebar luaskan di dalam organisasi. Artinya, setiap individu atau kelompok berwenang mengambil keputusan dan mengelola sumber daya yang ada di bawah kendalinya.

Contoh nyata dari desentralisasi adalah perusahaan besar yang memiliki banyak cabang di seluruh dunia. Perusahaan tersebut memiliki manajer cabang dan manajer wilayah yang digunakan untuk memastikan semua operasi berjalan dengan lancar. Setiap manajer tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda dan setiap manajer tersebut bertanggung jawab atas keputusan yang diambil di wilayahnya.

Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi

Terdapat beberapa perbedaan antara sentralisasi dan desentralisasi. Beberapa perbedaan tersebut adalah:

1. Pengambilan Keputusan

Dalam sentralisasi, pengambilan keputusan bersifat terpusat pada satu individu atau kelompok tertentu. Sementara itu, dalam desentralisasi, pengambilan keputusan dibagi-bagi di dalam organisasi. Setiap individu atau kelompok berwenang mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

BACA JUGA:   Perbedaan Hitam Doff dan Hitam Glossy

2. Pengelolaan Sumber Daya

Sentralisasi cenderung mengendalikan seluruh sumber daya di satu pusat otoritas. Sementara itu, desentralisasi cenderung menyebarkan pengelolaan sumber daya ke seluruh organisasi. Setiap individu atau kelompok berwenang mengelola sumber daya yang terdapat di bawah kendalinya.

3. Fleksibilitas

Dalam sentralisasi, fleksibilitas pengambilan keputusan terbatas pada individu atau kelompok tertentu yang berada di pusat kekuasaan. Oleh karena itu, sulit untuk merespon perubahan dan kondisi yang cepat berubah. Sementara itu, desentralisasi cenderung lebih fleksibel dalam membuat keputusan karena setiap individu atau kelompok bertanggung jawab atas wilayah atau tugas tertentu.

4. Akuntabilitas

Sentralisasi cenderung mengurangi akuntabilitas karena keputusan diambil oleh individu atau kelompok tertentu yang berada di pusat kekuasaan. Sementara itu, desentralisasi cenderung meningkatkan akuntabilitas karena setiap individu atau kelompok bertanggung jawab atas tugas dan wilayahnya.

Kesimpulan

Baik sentralisasi maupun desentralisasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun, pilihan antara kedua konsep tersebut tergantung pada kebutuhan organisasi dan tujuannya. Pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang baik merupakan elemen penting dalam mengelola organisasi dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang sentralisasi dan desentralisasi dapat membantu dalam meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam organisasi.