Jika Anda sering mendengar istilah long edge dan short edge, mungkin akan terasa sedikit membingungkan. Tetapi sebenarnya, istilah ini sangat penting dikenali terutama dalam dunia percetakan. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang beda long edge dan short edge, dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil cetakan.
Apa itu Long Edge dan Short Edge?
Long edge dan short edge adalah istilah yang digunakan dalam proses cetak untuk menunjukkan orientasi kertas saat dicetak. Long edge adalah sisi kertas yang lebih panjang sedangkan short edge adalah sisi kertas yang lebih pendek.
Ketika Anda memilih long edge, dokumen atau gambar Anda akan dicetak dalam orientasi lanskap (horizontal), sehingga dapat mencakup lebih banyak halaman dalam satu lembar kertas. Sementara itu, ketika Anda memilih short edge, dokumen atau gambar Anda akan dicetak dalam orientasi potrait (vertikal), sehingga hasil cetakan akan lebih panjang dan tipis.
Mengapa Memilih Long Edge atau Short Edge Penting?
Pilihan antara long edge dan short edge sangat penting ketika Anda melakukan cetakan. Pilihan yang salah dapat menghasilkan hasil cetak yang tidak diinginkan, seperti teks yang terpotong atau gambar yang terdistorsi.
Salah satu contoh ketika Anda perlu memilih antara long edge dan short edge adalah ketika mencetak brosur. Jika Anda ingin mencetak brosur 3 panel, maka sebaiknya memilih long edge yang memungkinkan untuk mencetak 3 panel dalam satu lembar kertas. Sebaliknya, jika Anda memilih short edge, hasil cetakannya akan terpotong pada panel ketiga dan terlihat tidak rapi.
Keunggulan Long Edge
Jika Anda memilih long edge dalam proses cetak, maka Anda akan mendapatkan beberapa keunggulan seperti:
-
Lebih maksimal dalam menghemat kertas, terutama ketika mencetak dokumen yang memiliki lembaran yang lebih banyak. Hal ini sangat cocok dalam situasi ketika Anda ingin mencetak sejumlah halaman dokumen atau booklet.
-
Lebih efisien ketika mencetak buku, brosur, atau panduan pelatihan. Karena long edge memungkinkan untuk mencetak beberapa halaman dalam satu lembar kertas, maka Anda akan lebih mudah dan cepat mencetak buku maupun panduan pelatihan.
-
Tidak perlu memutar dokumen atau gambar saat mencetak, sehingga memberi keuntungan lebih banyak pada kesempurnaan hasil cetakan.
Keunggulan Short Edge
Sementara itu, memilih short edge juga memiliki beberapa keunggulan seperti:
-
Cocok ketika mencetak dokumen yang memiliki margin yang lebar, karena potrait lebih memudahkan dalam membuat margin yang dimaksimalkan. Margin inilah yang nantinya membuat penyusunan dokumen bisa lebih rapi dan teratur.
-
Cocok ketika mencetak dokumen yang berisi grafik atau tabel yang panjang ke bawah, karena akan lebih mempermudah dalam membaca grafik atau tabel tersebut.
Kesimpulan
Dalam mencetak dokumen atau gambar, memilih antara long edge atau short edge sangat penting untuk memastikan hasil cetakan yang sempurna. Jangan sampai Anda memilih orientasi cetak yang salah, karena hal itulah yang akan mempengaruhi kualitas hasil cetakan. Berdasarkan keunggulan masing-masing, Anda bisa menentukan orientasi cetak yang sesuai dengan dokumen atau gambar yang akan dicetak.
Jadi, untuk memastikan cetakan yang optimal, jangan ragu untuk memilih antara long edge dan short edge tergantung kebutuhan Anda. Dengan demikian, hasil cetakan Anda akan terlihat lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai beda long edge dan short edge dalam dunia percetakan.