Pendidikan selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Setiap era memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pendidikan dan tentunya juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai tiga kelebihan dan kekurangan dalam pendidikan dari perspektif lama dan baru.
Perspektif Lama
Kekurangan
1. Kurangnya Teknologi
Pada zaman dahulu, pendidikan dilakukan secara konvensional, artinya tanpa menggunakan teknologi. Pembelajaran hanya dilakukan melalui buku-buku yang terbatas dan guru yang terkadang tidak memadai. Hal ini menyebabkan kurangnya cara yang efektif dalam menyajikan materi pembelajaran dan cukup sulit untuk mengukur pemahaman siswa.
2. Sistem Belajar yang Tidak Berfokus pada Siswa
Sistem pendidikan lama lebih menitikberatkan pada guru dan kurikulumnya, bukan pada siswa. Secara umum, siswa harus mengikuti metode belajar yang diberikan oleh guru tanpa memperhatikan potensi atau kebutuhan mereka. Dalam hal ini, siswa tidak menerima perhatian yang memadai dan kursus atau kelas dapat menjadi kurang menarik bagi mereka.
3. Adanya Pemisahan Antara Teori dan Praktik
Metodologi pembelajaran pada zaman dahulu sering kali memisahkan antara teori dan praktik. Hal ini berdampak pada kurangnya keterampilan praktis siswa meskipun siswa telah memahami konsep secara teoritis.
Kelebihan
1. Pembelajaran yang Menekankan pada Etika dan Moralitas
Pendidikan lama memberikan perhatian yang cukup besar pada etika dan moralitas, yang dianggap sebagai fondasi penting dalam kehidupan masyarakat. Siswa tidak hanya belajar tentang akademis, tetapi juga diberikan pelajaran mengenai pengembangan moral seperti kejujuran, kepedulian, toleransi, dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini, siswa menjadi lebih matang dan siap untuk menjadi bagian dari masyarakat.
2. Pengajaran yang Terencana dan Terstruktur
Sistem pendidikan lama menawarkan kurikulum yang sangat terencana dan terstruktur, serta pembelajaran yang sering kali dilakukan dalam lingkungan kelas yang teratur. Hal ini memberikan siswa pengalaman pembelajaran yang konsisten dan mengejar tujuan akademik yang jelas, yang bisa memotivasi mereka untuk belajar lebih keras.
3. Fokus Pada Hasil Akademik
Perspektif lama cenderung menekankan pentingnya hasil akademik di atas segalanya. Hasil ini sering kali menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan lama, meskipun ada poin minus di dalamnya. Namun, pendekatan ini membantu siswa untuk tetap berfokus pada tujuan mereka dan memberikan penghilang tekanan dalam jangka pendek.
Perspektif Baru
Kekurangan
1. Teknologi Terlalu Mendominasi
Dalam era modern ini, teknologi sangatlah dominan dalam sistem pendidikan dan sering kali dianggap sebagai solusi yang mudah dari masalah pendidikan. Teknologi biasanya membuat siswa tergantung pada alat-alat inovatif tetapi tidak mengajarkan pada mereka keterampilan dasar, seperti mengamati, menyimak, atau menulis tangan yang masih dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas mereka.
2. Kurikulum Berlebihan
Sistem pendidikan baru memiliki kurikulum yang sangat padat dengan banyaknya materi pengajaran, yang kadang-kadang sering kali dianggap terlalu berlebihan untuk dipelajari. Hal ini mengakibatkan siswa merasakan tekanan yang tidak perlu dan kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengaplikasikan soal-soal yang belum dipelajari secara mendalam.
3. Kurangnya Guru yang Berkualitas
Dalam era ini, sulit untuk menemukan guru yang memiliki kualitas dan pengalaman yang memadai. Beberapa guru mungkin kurang mampu untuk melatih siswa secara tepat karena mereka tidak mendapatkan pelatihan yang cukup. Akibatnya, kurangnya guru yang berkualitas dapat berdampak pada kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja.
Kelebihan
1. Kurikulum yang Lebih Menekankan pada Kreativitas dan Inovasi
Sistem pendidikan baru lebih menekankan pada kreativitas dan inovasi, yang memperbolehkan siswa untuk berpikir secara kreatif dan menuangkan ide-ide mereka dalam pengajaran. Dengan kreativitas dan inovasi, siswa dapat memecahkan masalah yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
2. Pembelajaran yang Lebih Terfokus pada Siswa
Sistem pendidikan baru menempatkan siswa menjadi pusat dari pembelajaran, menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar mereka. Hal ini membuat siswa merasa bahwa mereka mendapatkan perhatian yang memadai dari guru dan lebih termotivasi untuk mempelajari pelajaran yang menarik bagi mereka.
3. Pembelajaran Praktik yang Akhirnya Terintegrasi dengan Konsep
Metode pembelajaran baru menekankan integrasi antara teori dan praktik. Dalam hal ini, siswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis pada saat belajar, namun juga dapat membuktikannya melalui praktik langsung. Kompetensi dan keterampilan praktis siswa dapat menjadi lebih baik karena dapat diterapkan di dunia nyata.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya perlu disatukan kelebihan-kelebihan dari perspektif lama dan baru. Pendidikan harus selalu mengikuti kebutuhan zaman dan memperhatikan setiap siswa yang unik. Saatnya menjadikan pendidikan sebagai fondasi dalam membangun masa depan yang cerah.