Vertikultur, atau kebun vertikal, mulai menjadi tren yang semakin populer bagi banyak orang. Terlebih lagi, bertani dalam ruangan atau di dalam kota yang padat penduduk masih cukup sulit dilakukan oleh sebagian besar orang. Namun, seperti halnya metode bertani apa pun, ada kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan vertikultur. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan vertikultur secara rinci dan menyeluruh.
Kelebihan Vertikultur
Hemat Ruang
Keuntungan utama dari vertikultur adalah efisiensi ruang yang dihasilkan dibandingkan dengan metode bertani tradisional. Metode ini memungkinkan Anda untuk menanam banyak jenis tanaman di area yang relatif kecil. Sebagai contoh, biasanya pada kebun horizontal, sebuah tanaman akan membutuhkan area seluas setidaknya 30 cm x 30 cm untuk tumbuh dengan optimal. Dengan vertikultur, tanaman tersebut dapat ditanam hanya dalam panel dengan area permukaan yang jauh lebih kecil.
Pemeliharaan Mudah
Vertikultur memiliki kelebihan dalam hal pemeliharaan tanaman. Kebun vertikal cenderung lebih mudah dalam perawatan karena tanaman lebih terorganisir dan tersusun dengan rapi dalam wadah vertikal. Selain itu, Anda tidak perlu banyak membungkuk dan merundukkan badan saat merawat tanaman karena semua tanaman berada dalam ketinggian yang sama.
Berkebun Di Segala Musim
Salah satu keuntungan besar dalam proses vertikultur adalah memungkinkan Anda untuk berkebun dalam ketiadaan lahan atau di area yang sangat terbatas. Vertikultur juga memungkinkan Anda untuk berkebun tanpa tergantung pada musim, sehingga Anda dapat menanam sepanjang tahun tanpa terganggu oleh perubahan cuaca.
Kekurangan Vertikultur
Biaya Awal yang Mahal
Salah satu kekurangan utama dari vertikultur adalah biaya awal yang relatif mahal. Sistem ini membutuhkan panel vertikal, bahan tumbuh, sistem irigasi, pupuk, dan banyak lagi yang dapat membuat biaya awal menjadi sangat tinggi. Namun, jika Anda berhasil membangun sistem vertikultur dengan benar, investasi ini dapat menghasilkan pengembalian yang sangat besar dalam jangka panjang.
Keterbatasan Ukuran Tanaman
Karena pada vertikultur tanaman ditanam dalam wadah dan laras yang relatif kecil, maka ada keterbatasan dalam hal ukuran tanaman yang dapat ditanam. Tanaman tertentu yang memiliki akar atau batang yang besar dan panjang sering kali tidak cocok untuk ditanam di vertikultur.
Sistem Irigasi yang Rumit
Sistem irigasi pada vertikultur tidak bisa dianggap remeh. Anda harus memikirkan dengan matang kapan dan berapa banyak Anda harus memberi air pada tanaman yang Anda miliki. Anda juga harus memikirkan masalah drainase yang sering disebabkan oleh area yang dalam kondisi lembab dan basah.
Kesimpulan
Jadi, apakah vertikultur tepat bagi Anda? Itu tergantung pada situasi dan kebutuhan Anda. Vertikultur adalah solusi yang hebat bagi mereka yang memiliki ruang yang terbatas, ingin berkebun tanpa tergantung pada musim, dan dapat melakukan investasi awal yang cukup besar. Namun, Anda harus ingat bahwa kekurangan vertikultur antara lain biaya awal yang mahal, keterbatasan ukuran tanaman, dan sistem irigasi yang rumit. Sebaiknya pertimbangkan dengan matang sebelum memulai untuk menerapkan vertikultur di kebun Anda.