Skip to content
Home » Pengertian Perbandingan Berbalik Nilai

Pengertian Perbandingan Berbalik Nilai

Perbandingan berbalik nilai dapat diartikan sebagai metode perhitungan nilai yang menentukan nilai suatu variabel dengan mempertimbangkan kaitannya dengan variabel lainnya. Dalam perbandingan berbalik nilai, variabel bebas dan variabel terikat dikaitkan dengan bentuk persamaan.

Konsep Perbandingan

Perbandingan merupakan suatu metode yang digunakan untuk membandingkan suatu ukuran atau nilai antara dua variabel atau lebih. Perbandingan sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, ekonomi, dan sebagainya.

Pada dasarnya, perbandingan adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang kompleks, seperti dalam penghitungan perbandingan berbalik nilai.

Perhitungan Perbandingan Berbalik Nilai

Dalam perhitungan perbandingan berbalik nilai, ada dua variabel yang dikaitkan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas akan mempengaruhi nilai variabel terikat. Oleh karena itu, perbandingan berbalik nilai ini juga dikenal dengan perbandingan regresi.

Persamaan perhitungan perbandingan berbalik nilai dapat ditulis sebagai berikut:

y = a + bx
  • y = nilai variabel terikat
  • x = nilai variabel bebas
  • a = konstanta
  • b = koefisien variabel bebas

Dalam perhitungan perbandingan berbalik nilai, konstanta dan koefisien variabel bebas akan digunakan untuk menentukan nilai variabel terikat.

Contoh Perhitungan Perbandingan Berbalik Nilai

Misalkan terdapat data tinggi badan dan berat badan seseorang, dan dinyatakan sebagai berikut:

Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg)
150 50
155 52
160 57
165 60
170 65

Untuk menghitung perbandingan berbalik nilai antara tinggi badan dan berat badan, dapat dilakukan langkah-langkah berikut:

  1. Dapatkan nilai rata-rata dari kedua variabel.

    • Rata-rata tinggi badan = (150 + 155 + 160 + 165 + 170) / 5 = 160 cm
    • Rata-rata berat badan = (50 + 52 + 57 + 60 + 65) / 5 = 56,8 kg
  2. Hitung selisih setiap nilai dari rata-rata.

    • Selisih tinggi badan = 150 – 160 = -10 cm, 155 – 160 = -5 cm, dan seterusnya.
    • Selisih berat badan = 50 – 56,8 = -6,8 kg, 52 – 56,8 = -4,8 kg, dan seterusnya.
  3. Hitung perkalian selisih setiap nilai dari rata-rata pada kedua variabel.

    • Selisih x berat badan = (-10) * (-6,8) = 68
    • Selisih x^2 = (-10)^2 + (-5)^2 + 0^2 + 5^2 + 10^2 = 150
    • Selisih berat badan^2 = (-6,8)^2 + (-4,8)^2 + 0^2 + 3,2^2 + 8,2^2 = 141,68
  4. Hitung koefisien b.

    • b = selisih x berat badan / selisih x^2 = 68 / 150 = 0,4533
  5. Hitung konstanta a.

    • a = rata-rata berat badan – b * rata-rata tinggi badan
    • a = 56,8 – 0,4533 * 160 = 56,13
BACA JUGA:   Mengoptimalkan Administrasi Negara dengan Buku Perbandingan Administrasi Negara

Dengan demikian, persamaan perbandingan berbalik nilai antara tinggi badan dan berat badan dapat dituliskan sebagai berikut:

berat_badan = 56,13 + 0,4533 * tinggi_badan

Kesimpulan

Perbandingan berbalik nilai merupakan metode perhitungan nilai yang digunakan untuk menentukan nilai variabel terikat dengan memperhatikan kaitannya dengan variabel bebas. Dalam perhitungan ini, variabel bebas dan variabel terikat dikaitkan dengan sebuah persamaan, yang terdiri dari koefisien variabel bebas dan konstanta.

Perhitungan perbandingan berbalik nilai dapat dilakukan dengan menggunakan data-contoh yang tersedia. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh sebuah persamaan yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat. Namun, hasil perhitungan ini harus diuji kebenarannya melalui pengamatan data-contoh yang lainnya.

Dengan memahami perbandingan berbalik nilai, Anda dapat memahami korelasi antara dua variabel dan bagaimana menggunakannya untuk memprediksi nilai variabel terikat dalam situasi yang berbeda.