Pantun, syair, dan gurindam adalah jenis-jenis sastra yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Namun, meskipun secara umum terlihat sama, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada artikel kali ini kita akan membahas perbedaan dan persamaan dari ketiga jenis sastra tersebut.
Pantun
Pantun adalah jenis syair pendek yang isinya seringkali bersifat humor. Biasanya pantun terdiri dari 4 baris dengan pola a-b-a-b. Meskipun isinya seringkali bersifat humor, pantun juga bisa membawa pesan moral dan edukatif. Contoh pantun:
Hujan emas di negeri orang
Hujan batu di negeri sendiri
Lebih baik di negeri sendiri
Walau hujan batu dari pada di negeri orang
Syair
Syair adalah jenis sastra yang lebih panjang daripada pantun. Biasanya syair terdiri dari 4-6 bait dan memiliki irama yang konsisten. Syair seringkali mengekspresikan perasaan cinta, kegembiraan, kesedihan, dan lain-lain. Meskipun begitu, syair juga dapat mengupas isu-isu sosial dan politik. Contoh syair:
Budaya yang telah menyebar
Menjadi lambang kebersamaan
Nyatakan cerita sejarah
Dalam lagu-lagu daerah
Budaya yang telah mati
Janganlah kita kuburkan
Berikanlah penghargaan
Biarlah kita warisi
Gurindam
Gurindam adalah jenis sastra yang berisi nasihat-nasihat bijak. Gurindam biasanya terdiri dari sepasang bait yang berisi kalimat-kalimat pendek dengan irama yang konsisten. Isinya sangat berguna untuk memberikan pandangan hidup yang positif dan memotivasi untuk bersikap bijak dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Contoh gurindam:
Jangan kamu persia-siakan waktumu
Setiap saat itu sangatlah berharga
Gunakan untuk belajar, bekerja dan berolahraga
Agar hidupmu lebih berarti dan bermanfaat
Perbandingan Ketiganya
Walaupun bertemakan yang sama, yaitu keterampilan dalam menggunakan bahasa, pantun, syair, dan gurindam memiliki perbedaan yang cukup jelas.
Panjang Bait
Pantun memiliki sebuah pola bila dihitung memiliki 16 suku kata. Sedangkan syair dan gurindam dapat memiliki ratusan kalimat.
Tujuan
Pantun biasanya digunakan sebagai penutup acara atau untuk memecah suasana yang serius. Syair digunakan sebagai penekan atau pembenaran perasaan pribadi yang ingin diungkapkan oleh penyair. Gurindam biasanya berisi nasihat yang bertujuan untuk menjaga dan memperbaiki moral, perilaku, atau sikap dalam kehidupan.
Bahasa
Pantun atau syair dapat ditulis dalam berbagai bahasa yang ada. Sementara Gurindam hanya bisa ditulis dalam bahasa Indonesia.
Struktur
Pantun hanya terdiri dari 4 baris, syair memiliki sekitar 4-6 baris dan gurindam hanya dua bait.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diketahui bahwa meskipun pantun, syair, dan gurindam merupakan jenis sastra yang hampir memiliki kesamaan pada sisi bahasa dan penulisan, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dalam hal panjang bait, tujuan, bahasa dan struktur, pantun, syair, dan gurindam memiliki perbedaan yang unik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para pembaca dan penulis untuk memahami perbedaan-perbedaan tersebut, agar dapat mengekspresikan pesan sesuai dengan jenis sastra yang dibutuhkan.