Jika Anda mengecek pengaturan air radiator di kendaraan Anda, Anda akan melihat dua jenis air radiator yang umum digunakan, yaitu air radiator merah dan hijau. Ternyata, ada banyak perbedaan antara kedua jenis air radiator ini yang harus Anda ketahui. Dalam artikel ini, kita akan membahas detail perbedaan air radiator merah dan hijau.
Apa itu Air Radiator?
Sebelum kita membahas perbedaan air radiator merah dan hijau, mari kita bahas dulu apa itu air radiator. Air radiator adalah cairan yang digunakan untuk mengisi sistem pendingin kendaraan. Sistem pendingin kendaraan memiliki komponen utama seperti radiator, kipas pendingin, pompa air, dan thermostat. Ini semua membantu menjaga suhu mesin tepat di bawah ambang batas tertentu.
Air radiator biasanya dibuat dari air demineralisasi atau air suling. Keduanya mengandung jumlah ioni mineral yang sangat rendah yang mencegah terjadinya korosi di dalam sistem pendingin.
Perbedaan Air Radiator Merah dan Hijau
Warna
Perbedaan antara air radiator merah dan hijau yang paling nyata adalah warna. Air radiator hijau terlihat seperti air biasa, sedangkan air radiator merah memiliki warna yang mencolok dan menarik.
Namun, warna bukanlah hal yang penting dari sebuah air radiator. Warna hanya menandakan bahwa cairan telah diberi pewarna, seperti zat pewarna ethylene glycol yang memberikan perbedaan warna. Kedua jenis air radiator ini memiliki bahan kimia berbeda yang memberikan efek pendinginan yang sama, tetapi dengan formula dan komposisi yang berbeda.
Formula Kimia
Meskipun kedua jenis air radiator ini memiliki fungsi yang sama, formula kimianya sangat berbeda. Air radiator hijau biasanya terbuat dari etilen glikol, sementara air radiator merah dibuat dari propilen glikol.
Etilen glikol terkenal karena efektivitas pendinginannya. Namun, itu juga sangat beracun dan tidak boleh tertelan atau terhirup oleh manusia atau hewan. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat menggunakannya dan hindari terkena kulit dan mata. Di sisi lain, propilen glikol lebih aman bahkan jika tertelan, dengan sedikit risiko akan keracunan.
Kebutuhan Penggantian
Ketika mengganti air radiator, Anda perlu mempertimbangkan tentang kebutuhan penggantian. Kedua jenis air radiator ini memiliki umur pakai yang berbeda. Jika Anda menggunakan air radiator hijau, Anda perlu menggantinya setiap empat tahun atau setelah melewati jarak tempuh 80.000 km, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Sedangkan air radiator merah mempunyai umur pakai lebih lama, bisa sampai enam tahun.
Harga
Harga juga menjadi perbedaan yang mencolok antara kedua jenis air radiator ini. Meskipun terdapat variasi harga antara merek dan produsen, umumnya, air radiator hijau cenderung lebih murah daripada air radiator merah.
Namun, meskipun harganya lebih mahal, air radiator merah sering kali dianggap sebagai pilihan yang lebih baik karena mempunyai umur pakai lebih lama dan tidak mengandung zat beracun yang berbahaya bagi manusia.
Kesimpulan
Jadi, perbedaan antara air radiator merah dan hijau bukan hanya pada warna atau harga. Kedua jenis air radiator ini berbeda dalam segi formula kimia, kebutuhan penggantian, dan faktor keamanan penggunaan.
Mengetahui perbedaan antara kedua jenis air radiator ini akan membantu Anda membuat keputusan terbaik dalam memilih jenis air radiator yang tepat untuk kendaraan Anda. Pastikan untuk mempertimbangkan faktor keselamatan, harga, dan umur pakai saat memilih jenis air radiator yang tepat.