Imperialisme adalah suatu kebijakan atau praktik negara atau kekuatan yang lebih besar untuk memperluas dan mempertahankan pengaruh, wilayah, dan kekuasaan atas negara atau bangsa yang lebih lemah. Meskipun istilah ini digunakan secara umum dalam konteks kedaulatan dan kebijakan internasional, imperialisme dapat berlangsung dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Dalam sejarah, ada dua bentuk utama imperialisme: imperialisme kuno dan imperialisme modern. Meskipun ada beberapa kesamaan antara keduanya, terdapat juga perbedaan signifikan di antara keduanya.
Imperialisme Kuno
Imperialisme kuno berkaitan dengan ekspansi kekuasaan dan wilayah milik Kerajaan Romawi dan Yunani Kuno. Dalam imperialisme kuno, kekuasaan atau pengaruh negara yang lebih kuat diterapkan pada negara yang lebih lemah atau kuasa lokal. Negara-negara ini sering ditaklukan oleh tentara besar atau dikuasai oleh pemimpin kuat atau penguasa kekaisaran. Sebagai contoh, dalam sejarah, imperium Romawi sangat menguasai kekuatan lokal di Eropa dan Afrika Utara.
Imperialisme kuno juga berfokus pada penguasaan dan pengendalian sumber daya alam dan perdagangan. Kerajaan Romawi dan Yunani Kuno terkenal karena menguasai wilayah yang kaya sumber daya alam dan mengendalikan perdagangan laut Internasional.
Imperialisme Modern
Imperialisme modern merupakan hasil pengaruh globalisasi dan kolonialisme. Dalam imperialisme modern, negara kekuatan memperluas pengaruh dan kendali mereka melalui ekonomi, politik, dan budaya. Dalam bentuk ini, negara yang lebih kuat dapat mengeksploitasi negara yang lemah melalui pelaksanaan kebijakan seperti pemberian lobi, bantuan militer, atau pengontrolan restrukturisasi ekonomi daerah. Dalam imperialisme modern, taktik yang lebih halus digunakan untuk memperluas pengaruh dan kekuasaan. Misalnya, Amerika Serikat mempengaruhi politik dan budaya di negara-negara lain melalui media dan hiburan.
Imperialisme modern juga berkembang dengan kolonialisme, di mana koloni atau wilayah diambil alih oleh negara kekuatan untuk diakui sebagai barang milik mereka. Negara-negara ini kemudian dapat mengeksploitasi sumber daya alam dan mengontrol politik dan ekonomi daerah melalui koloni mereka.
Perbedaan antara Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern
Sekarang, mari kita lihat lebih dekat perbedaan antara imperialisme kuno dan imperialisme modern.
Fokus pada Efisiensi
Imperialisme kuno bertujuan untuk mencapai keefisienan berskala besar, dan mulai dilakukan melalui penaklukan terhadap wilayah baru, mengendalikan perniagaan dan sumber daya alam. Sedangkan, imperialisme modern lebih fokus pada mencapai efisiensi pada struktur sosial-politik yang sudah ada agar dapat mengontrol sumber daya yang dimiliki.
Akuisisi Wilayah versus Kontrol Politik
Perbedaan terbesar antara imperialisme kuno dan modern adalah bahwa imperialisme kuno melakukan akuisisi wilayah dan menyerap negara atau wilayah tertentu ke dalam wilayahnya, sementara imperialisme modern mencapai pengendalian dari luar ke dalam. Tidak diperlukan pengambilan teritorial untuk memperpanjang kekuasaan, melainkan melalui taktik politik dan ekonomi.
Teknologi dan Globalisasi
Pada zaman dulu, imperialisme kuno tidak diusung oleh teknologi dan globalisasi seperti sekarang. Kini, imperialisme modern didukung oleh teknologi dan globalisasi, sehingga menjadi lebih luas, halus, dan berdampak secara global. Negara-negara dapat mudah mengendalikan sumber daya alam dan mengintervensi ke dalam kebijakan negara lain, terlepas dari letak geografis.
Sumber Pengaruh
Bentuk imperialisme kuno melibatkan pengaruh dan kontrol terhadap wilayah dengan berbasis militer. Sementara itu, bentuk modern dari imperialisme mencapai pengendalian melalui ekonomi dan politik, melalui janji dan bantuan, namun sebenarnya memberikan pengaruh pada daerah bawahannya.
Kesimpulan
Imperialisme merupakan praktik dan kebijakan negara atau kekuatan yang lebih kuat untuk memperluas dan mempertahankan pengaruh, wilayah, dan kekuasaan atas negara atau bangsa yang lebih lemah. Meskipun ada kesamaan antara imperialisme kuno dan modern, terdapat juga perbedaan signifikan di antara keduanya. Imperialisme kuno berkaitan dengan kerajaan besar dalam sejarah, sedangkan imperialisme modern merupakan pengaruh globalisasi dan kolonialisme. Imperialisme modern lebih fokus pada mencapai efisiensi pada struktur sosial-politik yang sudah ada agar dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki. Sementara, imperialisme kuno melakukan akuisisi wilayah dan menyerap negara atau wilayah tertentu ke dalam wilayahnya.
Maka, hal-hal yang menyimpang dari wilayah yang sudah dimiliki, seperti tindakan penaklukan atau perluasan wilayah akan berakibat fatal pada stabilitas dan demokrasi kebijakan. Namun jika ada kemampuan untuk mempertahankan pengaruh dan wilayah dengan memanfaatkan potensi dan pengaruh negara kekuatan, itu dapat memperkuat stabilitas dan demokrasi internasional secara alami.