Skip to content
Home » Sejarah Kue Lupis: Tradisi Lezat dari Indonesia

Sejarah Kue Lupis: Tradisi Lezat dari Indonesia

Kue lupis merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang terkenal dengan citarasa manisnya yang khas. Makanan ini terbuat dari ketan yang dibentuk menjadi bulat kecil dan kemudian dibalut dengan parutan kelapa. Kue lupis juga biasanya disajikan dengan gula aren sebagai pemanis.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah kue lupis ini bermula? Kue lupis ternyata memiliki kisah yang menarik dan diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang sejarah kue lupis.

Asal Usul Kue Lupis

Kue lupis diyakini berasal dari Jawa Tengah, terutama daerah Solo dan Yogyakarta, di mana makanan ini disebut juga sebagai "klapertart" atau "kek sarikayo". Awalnya, kue lupis dibuat sebagai hidangan istimewa dalam upacara adat Jawa seperti slametan, khitanan, dan pernikahan. Namun, seiring berjalannya waktu, kue lupis semakin populer dan menjadi makanan yang bisa dinikmati pada setiap kesempatan.

Proses Pembuatan Kue Lupis

Untuk membuat kue lupis, bahan utama yang digunakan adalah ketan yang sudah dicuci bersih dan direndam selama beberapa jam. Kemudian, ketan tersebut dibentuk menjadi bulat-bulat kecil seukuran bola pingpong. Setelah itu, ketan dipanggang dalam kukusan selama kurang lebih 20-30 menit hingga matang.

Sementara itu, kelapa parut dicampur dengan sedikit garam dan air hangat, lalu diperas hingga air kelapa keluar dan kelapa menjadi agak kering. Kemudian, bulatan ketan dilumuri dengan air kelapa, lalu dibalut dengan kelapa parut. Terakhir, kue lupis siap disajikan dengan gula merah atau sirup.

Variasi Kue Lupis

Seiring berjalannya waktu, kue lupis mengalami banyak perkembangan dan variasi. Beberapa di antaranya adalah kue lupis pandan, kue lupis durian, kue lupis coklat, dan bahkan kue lupis dengan topping es krim. Variasi ini menambah variasi rasa, aroma, dan tampilan kue lupis.

BACA JUGA:   Cara Membedakan Konin Ijoan Jantan dan Betina

Makna Filosofis Kue Lupis

Selain sebagai makanan, kue lupis juga memiliki makna filosofis yang dalam dalam budaya Jawa. Konon, ketan yang digunakan sebagai bahan kue lupis melambangkan manusia yang memiliki dasar yang kuat agar dapat bertahan dalam kehidupan. Sementara itu, kelapa parut melambangkan ajaran agama dan budaya yang harus dipegang teguh oleh manusia.

Kue Lupis dalam Budaya Indonesia

Sebagai makanan tradisional Indonesia, kue lupis menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam acara adat dan upacara keagamaan di berbagai daerah di Indonesia. Kue lupis juga sering dijual di pasar tradisional dan warung makanan Indonesia.

Kesimpulan

Kue lupis merupakan makanan tradisional Indonesia yang memiliki sejarah dan makna filosofis yang sangat kaya. Meskipun sederhana, kue lupis tetap menjadi makanan yang enak dan lezat yang tidak bisa Anda lewatkan ketika berkunjung ke Indonesia. Dalam memasak kue lupis, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam proses pembuatannya, namun hasilnya pasti menggugah selera. Jangan ragu untuk mencoba membuat kue lupis sendiri di rumah atau mencicipi berbagai variasinya di warung makanan dan pasar tradisional di Indonesia.