Skip to content
Home » Sistem Saraf Simpatik dan Sistem Saraf Parasimpatis: Apa Perbedaannya?

Sistem Saraf Simpatik dan Sistem Saraf Parasimpatis: Apa Perbedaannya?

Apakah Anda tahu bahwa tubuh manusia memiliki dua sistem saraf utama? Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatis adalah sistem saraf yang berbeda dalam tubuh manusia. Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, perbedaan di antara keduanya sering kali terabaikan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang perbedaan sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatis.

Sistem Saraf Simpatik

Sistem saraf simpatik bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh manusia untuk situasi "berbahaya" seperti stres atau tekanan fisik yang tinggi. Ketika sistem saraf simpatik teraktivasi, tubuh manusia mengalami tindakan refleks yang disebut sebagai respon "fight or flight". Sistem saraf simpatik mengatur fungsi-fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan pemecahan glukosa untuk memberikan energi yang dibutuhkan. Inilah sebabnya mengapa sistem saraf simpatik disebut dengan sistem saraf "aktivitas".

Sistem Saraf Parasimpatis

Di sisi lain, sistem saraf parasimpatis memiliki fungsi yang bertentangan dengan sistem saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab untuk memulihkan tubuh manusia dari situasi stres atau tekanan fisik yang tinggi. Ketika sistem saraf parasimpatis teraktivasi, tubuh manusia mengalami tindakan refleks yang disebut sebagai respon "rest and digest". Sistem saraf parasimpatis mengatur fungsi-fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, sistem pencernaan, dan pemulihan sistem kekebalan tubuh. Inilah sebabnya mengapa sistem saraf parasimpatis disebut sebagai sistem saraf "istirahat".

Perbedaan Utama Antara Sistem Saraf Simpatik dan Sistem Saraf Parasimpatis

Ketika kita membandingkan kedua sistem saraf ini, ada empat perbedaan utama yang perlu kita ketahui.

  1. Aktivasi: Sistem saraf simpatik teraktivasi pada saat stres atau tekanan fisik yang tinggi, sedangkan sistem saraf parasimpatis teraktivasi ketika kita merasa tenang dan santai.

  2. Fungsi: Sistem saraf simpatik mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi yang menekan, sementara sistem saraf parasimpatis membantu tubuh untuk pulih dari situasi yang menekan.

  3. Efek: Ketika sistem saraf simpatik teraktivasi, tubuh mengalami kenaikan detak jantung, tekanan darah dan metabolisme, sedangkan ketika sistem saraf parasimpatis teraktivasi, tubuh mengalami penurunan detak jantung, tekanan darah dan metabolisme.

  4. Neurotransmitter: Sistem saraf simpatik menggunakan neurotransmitter noradrenalin, sedangkan sistem saraf parasimpatis menggunakan neurotransmitter asetilkolin.

BACA JUGA:   Bedanya IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan UGD (Unit Gawat Darurat)

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kedua sistem saraf ini saling melengkapi untuk menjaga kesehatan tubuh. Keduanya berfungsi sebagai "tombol on-off" bagi berbagai fungsi tubuh, dan mendukung respons tubuh atas situasi berbeda. Namun, begitu terjadi gangguan keseimbangan antara kedua sistem saraf ini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, diharapkan kita mengetahui perbedaan antara sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatis, dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat ketika diperlukan.