Skip to content
Home » Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik merupakan salah satu teori belajar yang cukup dikenal di dunia pendidikan. Teori ini fokus pada pengaruh lingkungan terhadap perilaku individu. Dalam teori ini, proses belajar ditentukan oleh pengalaman belajar yang diperoleh dari hubungan antara rangsangan dan respon. Peran guru ataupun lingkungan sangat besar dalam proses belajar yang terjadi.

Namun, seperti halnya teori lainnya, ada kelebihan dan kekurangan dari teori belajar behavioristik. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan Teori Belajar Behavioristik

1. Terfokus pada Perilaku yang Dapat Diamati

Salah satu kelebihan teori belajar behavioristik adalah dapat fokus pada perilaku yang dapat diamati. Hal ini berbeda dengan teori-teori belajar lain yang akan lebih melihat pada aspek internal dan mental individu. Dengan fokus pada perilaku yang dapat diamati, guru dapat lebih mudah mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Menekankan pada Pengulangan dan Penguatan

Teori belajar behavioristik menekankan pentingnya pengulangan dan penguatan dalam proses pembelajaran. Dalam teori ini, individu akan membentuk hubungan antara rangsangan dan respon yang terjadi berulang kali. Sehingga, dengan pengulangan yang tepat, individu dapat membentuk pola perilaku yang diinginkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilannya.

3. Memberikan Kemudahan dalam Menentukan Tujuan Pembelajaran

Dalam teori belajar behavioristik, proses belajar terjadi melalui proses stimulasi dan respon yang terjadi. Oleh karena itu, guru dapat lebih mudah menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa. Apabila tujuan tersebut sudah jelas, guru dapat lebih mudah membuat pengalaman belajar yang tepat agar siswa dapat mencapainya.

4. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Melalui proses pembelajaran dengan teori belajar behavioristik, individu dapat mengembangkan kemampuan problem solving. Dalam proses ini, individu bisa mengalami situasi yang serupa yang menyebabkan munculnya kesalahan dalam proses respon. Dengan pengalaman belajar dan latihan, individu dapat meningkatkan kemampuan problem solving yang diperlukannya.

BACA JUGA:   Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel

Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

1. Terbatas pada Perilaku yang Dapat Diamati

Salah satu kekurangan teori belajar behavioristik adalah hanya terfokus pada perilaku yang dapat diamati saja. Hal ini membuat teori ini kurang efektif dalam mengatasi masalah perilaku atau kognitif yang lebih kompleks. Selain itu, teori ini juga tidak mencakup aspek internal dari individu yang dapat memberi pengaruh besar pada proses pembelajaran.

2. Kurang Memperhatikan Atribut Pribadi Individu

Teori belajar behavioristik tidak memperhatikan atribut pribadi dari individu seperti kemampuan serta tren-tren pembelajaran yang sering digunakan. Hal ini cukup penting karena individu memiliki kemampuan dan kecenderungan yang berbeda-beda dalam memahami pelajaran.

3. Tidak Melihat Peran Aktif Individu

Proses belajar dalam teori belajar behavioristik menempatkan individu sebagai objek belajar, di mana individu hanya merespon rangsangan yang diberikan oleh guru atau lingkungan sekitar. Hal ini mengabaikan peran aktif individu dalam proses pembelajaran.

4. Meningkatkan Risiko Ketergantungan

Dalam proses pembelajaran dengan teori belajar behavioristik, individu lebih banyak memperoleh penguatan dalam bentuk penghargaan atau ganjaran. Hal ini berisiko meningkatkan ketergantungan pada penguatan luar yang diberikan. Sehingga, jika individu tidak mendapat penguatan luar, maka proses pembelajaran dapat terganggu.